Gubernur DKI Jakarta Jajaki Kerja Sama Antar-Wilayah untuk Atasi Banjir Kiriman
Gubernur DKI Jakarta Jajaki Kerja Sama Antar-Wilayah untuk Atasi Banjir Kiriman
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menginisiasi langkah strategis untuk mengatasi permasalahan banjir kiriman yang kerap melanda Jakarta. Beliau berencana mengadakan pertemuan dengan kepala daerah di wilayah penyangga Ibu Kota dalam waktu dekat. Langkah ini diambil mengingat penanganan banjir Jakarta membutuhkan pendekatan kolaboratif antar-wilayah, bukan hanya solusi parsial di tingkat kota. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Gubernur Pramono saat meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2024).
"Penanganan banjir Jakarta tidak bisa dilakukan secara parsial," tegas Gubernur Pramono. "Saya akan segera membuka komunikasi dan mengadakan pertemuan dengan para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota di daerah penyangga yang selama ini terdampak banjir kiriman." Beliau menekankan pentingnya kerjasama regional untuk mengatasi masalah yang kompleks ini. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menunjukkan bahwa sebagian besar banjir di Jakarta disebabkan oleh luapan Sungai Ciliwung dan Sungai Pesanggrahan, yang berhulu di luar wilayah administrasi Jakarta. Intensitas hujan tinggi di daerah hulu kedua sungai tersebut menjadi pemicu utama meluapnya air dan berdampak langsung pada wilayah Jakarta.
Meskipun Gubernur Pramono telah melakukan komunikasi awal dengan beberapa kepala daerah terkait, waktu pasti pertemuan belum ditentukan. "Saya belum bisa memastikan waktu pertemuan," ujar Gubernur. "Informasi pasti akan disampaikan segera setelah jadwal pertemuan telah final."
Dalam kunjungannya ke Pintu Air Manggarai, Gubernur Pramono juga memberikan instruksi langsung kepada Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk melakukan pengaturan debit air dengan membuka beberapa pintu air. Tujuannya untuk mengurangi beban air di Sungai Ciliwung dan mengantisipasi potensi banjir yang lebih besar. Berikut rincian pintu air yang akan dibuka:
- Banjir Kanal Barat: Tiga pintu air dibuka dengan ketinggian 800 sentimeter.
- Masjid Istiqlal: Dua pintu air dibuka dengan ketinggian 400 sentimeter.
- Jembatan Merah: Satu pintu air dibuka dengan ketinggian 300 sentimeter.
- Tangki: Dua pintu air dioperasikan penuh dengan kapasitas 400 sentimeter.
Gubernur Pramono memastikan bahwa langkah pengaturan debit air ini telah dikaji secara matang dan tidak akan menyebabkan banjir di daerah-daerah strategis di Jakarta. "Kami telah memperhitungkan dampaknya dan memastikan pembukaan pintu air ini tidak akan menimbulkan banjir di kawasan strategis Jakarta," jelasnya. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen penuh untuk terus berupaya mencegah dan mengendalikan banjir melalui berbagai strategi, termasuk kerjasama erat dengan pemerintah daerah di wilayah penyangga.