Aksi Anarkis Ormas di Dinkes Bekasi Dikecam, Dedi Mulyadi Desak Penegakan Hukum Tegas

Reaksi Keras Dedi Mulyadi Terhadap Aksi Premanisme Ormas di Bekasi

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menunjukkan reaksi keras terhadap tindakan anarkis sebuah organisasi masyarakat (ormas) yang mengacak-acak kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi pada hari Selasa, 18 Maret 2025. Dedi menegaskan bahwa insiden tersebut tidak bisa ditoleransi hanya dengan permintaan maaf, melainkan harus diusut tuntas melalui proses hukum yang tegas.

"Permintaan maaf saja tidak cukup untuk menyelesaikan masalah ini. Harus ada langkah-langkah hukum yang konkret untuk memberikan efek jera," ujar Dedi Mulyadi di Bandung pada hari Jumat, 21 Maret 2025, seperti dikutip dari kantor berita Antara.

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi menyampaikan keprihatinannya atas maraknya aksi premanisme yang meresahkan masyarakat Jawa Barat. Sebagai respons terhadap situasi ini, ia berencana membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti-Premanisme yang bertugas menanggulangi kejahatan jalanan dan tindakan premanisme di seluruh wilayah Jawa Barat.

Pembentukan Satgas Anti-Premanisme untuk Jaga Kondusivitas

Tujuan utama pembentukan Satgas Anti-Premanisme ini adalah untuk merespons secara cepat dan efektif terhadap berbagai tindakan premanisme yang semakin sering terjadi. Dedi Mulyadi menekankan bahwa aksi premanisme tidak hanya meresahkan masyarakat, tetapi juga mengganggu iklim investasi dan dunia usaha, terutama di kawasan industri. Oleh karena itu, penertiban dan penegakan hukum yang tegas sangat diperlukan untuk menjaga kondusivitas dan keamanan di Jawa Barat.

"Satgas ini akan dibentuk secepatnya agar penanganan tindakan premanisme dapat dilakukan dengan lebih efektif. Kami targetkan SK pembentukan Satgas ini akan keluar pada hari Senin," jelas Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi menambahkan bahwa pembentukan satgas ini juga dilatarbelakangi oleh meningkatnya aksi premanisme menjelang hari raya Idul Fitri atau Lebaran. Ia berharap dengan adanya satgas ini, tindakan premanisme dapat ditekan dan dicegah, sehingga masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan aman dan nyaman.

Kronologi Aksi Anarkis Ormas di Dinkes Kabupaten Bekasi

Seperti yang diberitakan sebelumnya, kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi yang berlokasi di Sukamahi, Cikarang Pusat, menjadi sasaran aksi anarkis sejumlah anggota ormas Laskar Merah Putih pada hari Selasa, 18 Maret 2025. Menurut Kapolsek Cikarang Pusat, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Elia Umboh, insiden ini bermula ketika sejumlah anggota ormas datang ke kantor Dinkes sekitar pukul 09.00 WIB dengan tujuan ingin bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan.

Namun, pada saat itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi sedang tidak berada di kantor karena menghadiri rapat di luar. Ketidakhadiran Kepala Dinas Kesehatan ini memicu kemarahan anggota ormas yang datang. Sebagai bentuk kekecewaan, anggota ormas Laskar Merah Putih melakukan tindakan anarkis dengan mengotori lantai kantor menggunakan alas kaki yang penuh tanah merah dan membuang isi tong sampah hingga berserakan di lantai depan pintu masuk.

Tindakan ini mendapat kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mendesak penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku.

Daftar Poin Penting:

  • Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengecam aksi anarkis ormas di Dinkes Bekasi.
  • Dedi Mulyadi menekankan pentingnya penegakan hukum yang tegas.
  • Satgas Anti-Premanisme akan dibentuk untuk menanggulangi kejahatan jalanan.
  • Aksi premanisme mengganggu iklim investasi dan dunia usaha.
  • Insiden bermula saat anggota ormas tidak dapat bertemu Kepala Dinas Kesehatan.
  • Ormas melakukan tindakan anarkis dengan mengotori kantor Dinkes.