Teror Sanca Kembang di Madiun: Relawan Amankan Ular 3 Meter dari Dapur Warga

Ancaman Sanca Kembang Resahkan Warga Madiun: Penangkapan Dramatis di Dapur Rumah

Kejadian menegangkan dialami oleh Husnul Khotimah (33), seorang warga Dusun Banjar, Desa Kedungrejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Seekor ular sanca kembang ( Malayopython reticulatus) berukuran panjang tiga meter ditemukan berada di dapurnya pada Sabtu (22/3/2025) siang. Kemunculan reptil besar ini sontak membuat panik seisi rumah dan warga sekitar.

Kehadiran ular tersebut pertama kali disadari oleh anggota keluarga Husnul yang hendak beraktivitas di dapur. Ular tersebut bersembunyi di antara tumpukan kayu yang berada di sudut ruangan. Menyadari bahaya yang ada, keluarga Husnul segera menghubungi relawan penyelamat ular dari Exalos Indonesia Regional Madiun untuk meminta bantuan evakuasi.

Dodik Andika, seorang anggota Exalos Indonesia Regional Madiun, segera merespon laporan warga. Lokasi rumah Husnul yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya memungkinkan Dodik untuk segera tiba di lokasi kejadian. Dengan peralatan seadanya dan dibantu oleh anak serta istrinya, Dodik memulai proses penangkapan ular sanca tersebut.

"Saya ditelepon warga untuk dimintai bantuan menangkap ular yang masuk di dapur. Ular itu berada di tumpukan kayu," ujar Dodik.

Proses penangkapan berlangsung cukup menegangkan. Ular sanca kembang tersebut berusaha melawan saat akan ditangkap. Namun berkat pengalaman dan kehati-hatian Dodik, ular tersebut berhasil diamankan tanpa menimbulkan korban luka. Setelah berhasil ditangkap, ular tersebut dimasukkan ke dalam karung dengan bantuan warga sekitar.

Faktor Pemicu Ular Masuk Pemukiman Warga

Dodik menjelaskan bahwa fenomena ular masuk ke pemukiman warga semakin sering terjadi belakangan ini. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah:

  • Berkurangnya ketersediaan mangsa di habitat alami: Perubahan lingkungan dan hilangnya habitat alami memaksa ular untuk mencari sumber makanan alternatif di lingkungan sekitar manusia.
  • Ketersediaan sumber makanan di lingkungan pemukiman: Keberadaan hewan-hewan seperti tikus, ayam, dan unggas lainnya di sekitar rumah warga menjadi daya tarik bagi ular untuk mendekat.
  • Kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan: Tumpukan sampah dan lingkungan yang tidak terawat dapat menjadi tempat persembunyian yang ideal bagi ular.

"Banyaknya tikus, ayam, dan unggas lainnya memancing ular untuk masuk ke rumah warga. Selain itu, faktor manusia yang kurang menjaga kebersihan rumah juga menjadikan banyak ular masuk ke dalam rumah," jelas Dodik.

Penanganan Ular Sanca yang Tertangkap

Setelah berhasil diamankan, ular sanca kembang tersebut rencananya akan diserahkan ke petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Madiun. Selanjutnya, Damkar akan melakukan pelepasliaran ular tersebut ke habitat alaminya yang jauh dari pemukiman warga. Dodik sendiri mengaku kesulitan untuk menampung ular tersebut di rumahnya, mengingat ia sudah memiliki koleksi ular lain, termasuk 16 ekor ular kobra dan seekor ular piton.

"Ular ini nanti saya serahkan ke Damkar Pemkab Madiun karena di rumah saya sudah menampung banyak ular. Ular kobra ada 16 ekor dan piton satu ekor," kata Dodik.

Dalam tiga pekan terakhir, Dodik telah berhasil menangkap dua ekor ular sanca dan satu ekor ular kobra. Ia berharap masyarakat lebih waspada dan menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Masyarakat juga diimbau untuk tidak panik dan segera menghubungi petugas terkait jika menemukan ular di sekitar rumah mereka.