PGE Prioritaskan Keberlanjutan dalam Pengembangan Panas Bumi Seulawah Agam di Aceh

PGE Prioritaskan Keberlanjutan dalam Pengembangan Panas Bumi Seulawah Agam di Aceh

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menegaskan komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan (sustainability) dalam mengembangkan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Seulawah Agam, yang terletak di Aceh. Penegasan ini disampaikan seiring dengan upaya perusahaan dalam mempercepat pengembangan energi panas bumi sebagai sumber energi bersih dan terbarukan.

Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE, Edwil Suzandi, menyatakan bahwa PGE bersama dengan PT Pembangunan Aceh (PEMA) memiliki komitmen kuat untuk mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam setiap tahapan proyek. "Kami memastikan bahwa pengembangan energi panas bumi di Seulawah Agam dilaksanakan dengan tata kelola yang baik dan menempatkan keberlanjutan sebagai prioritas utama," ujarnya. PGE berupaya agar manfaat proyek ini dapat dirasakan secara optimal oleh masyarakat Aceh.

Koordinasi dengan BPN dan Persiapan Infrastruktur

PGE juga menjalin koordinasi erat dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memastikan proses pembebasan lahan dilakukan secara transparan dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Hal ini penting untuk menghindari potensi konflik dan memastikan hak-hak masyarakat terlindungi. Selain itu, PGE juga melakukan berbagai persiapan terkait pengembangan infrastruktur pendukung, termasuk:

  • Perencanaan pembangunan jalan akses
  • Pembangunan jembatan
  • Infrastruktur penunjang pengeboran

Potensi WKP Seulawah Agam dan Tahapan Pengembangan

WKP Seulawah Agam diperkirakan memiliki potensi energi panas bumi mencapai 320 megawatt (MW). Proyek ini merupakan hasil kerjasama antara PGE dan PEMA, dengan fokus utama pada pemanfaatan energi terbarukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Aceh. Proses pengembangan WKP Seulawah Agam telah melalui serangkaian tahapan penting, antara lain:

  • 2017-2019: Survei geosains untuk memahami karakteristik geologi dan potensi panas bumi di wilayah tersebut.
  • 2020-2021: Pemetaan geohazard untuk mengidentifikasi potensi risiko geologis yang dapat mempengaruhi pengembangan proyek.
  • 2022-2024: Pembaruan model konseptual untuk meningkatkan pemahaman tentang sistem panas bumi dan mengoptimalkan strategi pengembangan.

Komitmen PGE terhadap Keberlanjutan

Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menegaskan komitmen perusahaan untuk memastikan keberlanjutan dalam setiap proyek pengembangan energi panas bumi, termasuk di WKP Seulawah Agam. "Kami mengembangkan setiap proyek dengan cermat dan sesuai dengan prinsip kehati-hatian, tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas produksi tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan sosial," tegasnya.

Komitmen ini tercermin dalam perkembangan proyek PLTP Lumut Balai Unit 2 yang telah mencapai 94,73% dan ditargetkan beroperasi pada tahun ini. PGE juga aktif mengembangkan WKP lainnya, seperti proyek Lumut Balai Unit 3, proyek Lahendong Unit 7 dan 8, serta eksplorasi WKP Gunung Tiga di Kabupaten Tanggamus. "Komitmen yang sama juga diterapkan dalam pengelolaan WKP Seulawah Agam," pungkas Julfi.

PGE berharap pengembangan WKP Seulawah Agam dapat memberikan kontribusi signifikan bagi penyediaan energi bersih dan terbarukan di Aceh, sekaligus memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.