Kisah Inspiratif Andoni: Mantan Bankir Raih Kesuksesan Bisnis Madu Beromzet Miliaran Rupiah Berkat Strategi Digital
Dari Gaji Fantastis ke Bisnis Madu: Kisah Sukses Andoni Pridatama
Di sebuah gudang sederhana di Desa Randuagung, Malang, belasan pekerja terlihat sibuk membungkus ribuan paket madu. Mereka adalah bagian dari Sarang Maduku, bisnis madu yang sukses dirintis oleh Andoni Pridatama, seorang mantan bankir yang rela meninggalkan gaji Rp 40 juta per bulan demi mengejar mimpinya.
Kisah sukses Andoni, atau akrab disapa Doni, tidak datang dengan mudah. Di tahun 2019, ia mengalami kerugian Rp 30 juta akibat penipuan investasi lebah. Uang yang seharusnya menjadi modal awal bisnisnya, lenyap begitu saja. Padahal, uang itu adalah sisa pesangon dari pekerjaannya di bank. Namun, Doni tidak menyerah. Pengalaman pahit itu justru memacunya untuk terus berjuang.
Strategi Pemasaran Digital yang Jitu
Tahun 2020, Doni kembali mencoba peruntungannya dengan modal Rp 500.000. Ia membeli madu dari petani lokal, mengemasnya ulang, memberi merek, dan menjualnya di platform e-commerce Shopee. Usahanya membuahkan hasil. Penjualannya terus meningkat, terutama saat pandemi Covid-19 melanda. Banyak orang mencari suplemen untuk menjaga kesehatan, dan madu menjadi salah satu pilihan utama.
Kunci kesuksesan Doni terletak pada strategi pemasaran digital yang jitu. Ia menyadari bahwa kebiasaan berbelanja masyarakat telah berubah, beralih ke pasar daring. Oleh karena itu, ia fokus pada pengembangan konten pemasaran yang menarik dan persuasif. Foto produk dibuat semenarik mungkin, dengan deskripsi yang informatif dan meyakinkan.
"Madu itu bukan kebutuhan pokok, jadi saya harus menciptakan kebutuhan itu di benak konsumen melalui konten yang menarik," ujarnya.
Doni juga aktif memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan oleh Shopee, seperti kampanye tanggal kembar, iklan, Shopee Video, dan live streaming. Melalui live streaming, ia menghadirkan ahli gizi untuk menjelaskan kandungan dan manfaat madu Sarang Maduku. Hal ini dilakukan untuk mengatasi keraguan konsumen tentang keaslian produk.
Beromzet Miliaran Rupiah
Saat ini, Sarang Maduku memiliki 33 varian produk madu, yang diperoleh dari 12 mitra peternak lebah. Setiap varian memiliki keunggulan dan khasiat masing-masing. Selain itu, Doni juga mengembangkan produk turunan, seperti suplemen penurun berat badan berbahan dasar madu dan cuka apel.
Berkat kerja keras dan strategi pemasaran yang tepat, Sarang Maduku berhasil meraup omzet miliaran rupiah setiap tahun. Pada tahun 2023, omzetnya mencapai Rp 2 miliar, dan meningkat menjadi Rp 4 miliar di tahun 2024. Saat ini, produk Sarang Maduku telah diekspor ke Singapura dan Malaysia melalui fasilitas ekspor Shopee.
"90 persen penjualan kami berasal dari transaksi daring, dan 70 persen di antaranya dari Shopee," ungkap Doni.
Doni menekankan bahwa fokus dan perilaku religius, seperti rutin bersedekah, menjadi kunci utama kesuksesannya. Ia juga meyakini bahwa pemasaran digital adalah strategi yang paling relevan di era saat ini dan masa depan.
Dukungan Shopee untuk UMKM
Shopee berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan UMKM melalui berbagai program dan inovasi. Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Christin Djuarto, mengatakan bahwa Shopee akan terus menghadirkan program untuk mendorong pertumbuhan UMKM dan produk lokal, membangun ekosistem e-commerce yang lebih positif. Beberapa program yang dihadirkan diantaranya:
- Program Sukses UMKM Baru: Dukungan gratis bagi UMKM pemula.
- Kampus UMKM Shopee - Kelas Online: Pelatihan gratis bagi UMKM.
- Program Ekspor Shopee: Membuka peluang bagi UMKM lokal untuk merambah pasar global.
Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, menambahkan bahwa Shopee bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan produk lokal dapat menjangkau pasar global. Saat ini, Shopee telah memasarkan lebih dari 50 juta produk UMKM ke berbagai destinasi di Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin sejak tahun 2019.
Peran Pemerintah dalam Mendukung UMKM
Pemerintah juga terus memberikan dukungan untuk pertumbuhan UMKM, terutama pada sektor penguatan kelembagaan, pembiayaan, dan peningkatan SDM UMKM. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur, Endy Alim Abdi Nusa, mengatakan bahwa pihaknya mendorong pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi dan mendorong digitalisasi manajemen usaha.
"Integrasi data dan pembinaan berbasis teknologi diterapkan agar UMKM lebih efisien dan adaptif terhadap perubahan," jelasnya.
Endy Alim juga menekankan pentingnya pemanfaatan digital dalam pemasaran. Menurutnya, digitalisasi dapat membantu UMKM untuk memperluas pasar dengan biaya promosi yang lebih murah, meningkatkan daya saing, dan membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan.
UMKM Jawa Timur Go Digital
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jawa Timur, jumlah UMKM di Jawa Timur pada tahun 2023 mencapai 9,78 juta unit, dan 4,6 juta di antaranya sudah memanfaatkan platform digital. Salah satu upaya untuk mendorong UMKM memanfaatkan pemasaran digital adalah melalui kerjasama dengan Shopee untuk membangun Kampus UMKM Shopee di Malang.
"Kerjasama ini dilakukan dalam rangka menghubungkan pelaku UMKM di Jawa Timur dengan platform e-commerce untuk memperluas jangkauan pasar secara digital. Harapannya UMKM mampu bersaing dan berkembang di era digital,” pungkasnya.