Polemik Pernyataan Kepala PCO Soal Teror Kepala Babi ke Tempo: Demokrat Anggap Miskin Etika

Demokrat Kritik Pernyataan Kontroversial Kepala PCO Terkait Teror Kepala Babi

Partai Demokrat melontarkan kritik tajam terhadap Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi terkait pernyataannya yang dianggap kontroversial dalam menanggapi teror kepala babi yang ditujukan kepada kantor berita Tempo.

Syahrial Nasution, Deputi Balitbang Partai Demokrat, menilai pernyataan Hasan Nasbi yang menyarankan agar kepala babi tersebut "dimasak saja" sebagai tindakan yang tidak beretika dan tidak sensitif terhadap ancaman yang dihadapi jurnalis dan media massa.

"Sebagai seorang politisi yang juga memiliki pengalaman sebagai jurnalis, saya sangat menyayangkan pernyataan Kepala Komunikasi Presiden Hasan Nasbi terkait kasus pengiriman kepala babi kepada wartawan Tempo, Francisca alias Cica. Membuat pernyataan untuk memasak bangkai kepala babi di depan publik oleh seorang pejabat negara dari Istana mencerminkan sikap yang miskin etika," tegas Syahrial kepada wartawan pada Sabtu (22/3/2025).

Syahrial menambahkan bahwa respons Hasan Nasbi terhadap teror tersebut, yang didasarkan pada unggahan media sosial Francisca yang terlihat tidak tertekan, dinilai tidak pantas dan memalukan. Ia berpendapat bahwa teror tersebut seharusnya ditanggapi dengan serius karena ditujukan kepada seorang jurnalis profesional dan kantor berita yang dilindungi oleh Undang-Undang Pers.

"Hanya karena merujuk sosmed milik Cica yang 'berusaha' tidak tertekan atas peristiwa yang dialaminya dengan mengatakan supaya dikirimkan daging babi, tidak lantas harus direspons dengan pernyataan buruk dan memalukan," kata Syahrial.

Syahrial menekankan pentingnya memahami bahwa teror tersebut bukan hanya ditujukan kepada individu, tetapi juga kepada profesi jurnalis dan kebebasan pers secara keseluruhan. Ia mendesak Hasan Nasbi untuk lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan terkait isu-isu sensitif yang menyangkut media dan kebebasan berekspresi.

Penjelasan Hasan Nasbi

Hasan Nasbi sendiri telah memberikan klarifikasi terkait pernyataannya tersebut. Ia menjelaskan bahwa maksud dari pernyataannya adalah untuk merepresentasikan sikap jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana, yang menanggapi teror tersebut dengan santai dan menentang upaya intimidasi tersebut.

"Padahal kan saya mengutip dari X-nya Francisca, wartawati yang dikirimi kepala babi itu. Saya tuh sebenernya jarang sepakat sama Tempo lho, ya tapi saya setuju dengan cara Francisca merespons itu. Saya justru setuju dengan cara dia merespons kiriman kepala babi itu, itu kan cara yang sudah tua, cara-cara sudah lama, dan dengan dia merespons gitu buat saya respons yang bagus," kata Hasan kepada wartawan, Sabtu (22/3).

Hasan Nasbi berpendapat bahwa tujuan dari teror tersebut adalah untuk menciptakan ketakutan. Namun, Francisca justru meresponsnya dengan melecehkan balik teror tersebut, yang menunjukkan bahwa ia tidak merasa terintimidasi.

"Makanya saya menyempurnakan caranya meresponsnya aja, karena memang yang teror itu, tujuan orang ngasih teror itu menciptakan ketakutan. Justru itu cara melecehkan peneror yang bagus itu dengan cara kaya gitu, cara Francisca itu menurut saya cara bagus untuk melecehkan si pengirim kepala babi itu, dan saya mendukung dia untuk melakukan itu, biar tujuan si peneror nggak sampai kan," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa karena Francisca diketahui menyukai daging babi, maka saran untuk memasak kepala babi tersebut merupakan cara yang lebih efektif untuk melecehkan pelaku teror.

Kontroversi yang Berkembang

Terlepas dari penjelasan Hasan Nasbi, pernyataannya tetap menuai kritik dan kontroversi. Banyak pihak yang menilai bahwa pernyataan tersebut tidak pantas diucapkan oleh seorang pejabat publik, terutama dalam konteks ancaman terhadap kebebasan pers.

Kasus ini menjadi sorotan dan memicu perdebatan tentang bagaimana seharusnya pejabat publik menanggapi ancaman dan teror terhadap jurnalis dan media massa. Kasus ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kebebasan pers dan melindungi jurnalis dari segala bentuk intimidasi dan kekerasan.

Berikut poin-poin penting dalam berita ini:

  • Teror kepala babi ke Kantor Tempo
  • Pernyataan Kepala PCO Hasan Nasbi
  • Kritik dari Partai Demokrat
  • Tanggapan Francisca Christy Rosana
  • Kebebasan Pers
  • Etika Pejabat Publik