Waspada Risiko Kesehatan: IDAI Imbau Orang Tua Hindari Mandi Hujan untuk Anak

IDAI Imbau Orang Tua Waspada Risiko Kesehatan Mandi Hujan Bagi Anak

Curah hujan tinggi yang melanda berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa bulan terakhir mendorong Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk mengeluarkan imbauan penting. IDAI, melalui pakar kesehatan anak dr. Nitish Basant Adnani, dengan tegas tidak merekomendasikan anak-anak untuk mandi air hujan. Imbauan ini didasari oleh potensi risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh paparan air hujan yang tercemar.

"Paparan terhadap air yang tercemar berisiko membawa kuman, bakteri, maupun virus tertentu. Lebih baik hindarkan si kecil untuk mandi hujan," ujar dr. Nitish, menekankan pentingnya pencegahan infeksi pada anak-anak. Meskipun terdapat anggapan bahwa mandi hujan dapat menstimulasi motorik dan sensorik anak, IDAI menilai bahwa manfaat tersebut tidak sebanding dengan risiko kesehatan yang ada, terutama di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.

Risiko Kesehatan dan Langkah Preventif

Dr. Nitish menjelaskan bahwa air hujan, terutama di lingkungan perkotaan, seringkali mengandung polutan dan mikroorganisme berbahaya. Paparan terhadap air yang terkontaminasi ini dapat meningkatkan risiko infeksi kulit, gangguan pencernaan, dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Musim pancaroba, dengan perubahan cuaca yang ekstrem dan kelembaban tinggi, menjadi lingkungan ideal bagi perkembangan mikroorganisme penyebab penyakit. ISPA menjadi salah satu penyakit yang paling umum menyerang anak-anak pada musim ini.

"Udara lembab di musim pancaroba menjadi tempat yang ideal bagi kuman penyebab ISPA (seperti virus, bakteri, dan sebagainya) untuk berkembang biak dengan cepat dan meningkatkan risiko penularan pada anak," jelas dr. Nitish.

Untuk melindungi anak-anak dari risiko kesehatan ini, IDAI merekomendasikan beberapa langkah preventif:

  • Menghindari Mandi Hujan: Ini adalah langkah utama yang disarankan oleh IDAI.
  • Mengganti Pakaian Basah: Jika anak terlanjur terkena air hujan, segera ganti pakaiannya dengan yang kering.
  • Mandi Air Hangat dengan Sabun: Mandikan anak dengan air hangat dan sabun setelah terkena air hujan.
  • Mencuci Tangan Secara Teratur: Ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah beraktivitas di luar rumah.
  • Membatasi Kontak dengan Orang Sakit: Hindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit untuk mencegah penularan penyakit.
  • Menggunakan Masker: Untuk anak berusia di atas dua tahun, gunakan masker saat berada di sekolah, tempat umum, atau tempat ramai lainnya.
  • Asupan Gizi Seimbang: Pastikan anak mendapatkan asupan gizi seimbang yang kaya akan karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Perbanyak konsumsi sayur dan buah.
  • Suplementasi dan Vaksinasi: Pertimbangkan suplementasi vitamin D sesuai dosis yang direkomendasikan IDAI (400 unit per hari untuk anak berusia 0-1 tahun dan 600–1.000 unit per hari untuk anak berusia 1 tahun ke atas) dan lengkapi imunisasi anak sesuai jadwal.

Dengan mengikuti langkah-langkah preventif ini, diharapkan orang tua dapat melindungi anak-anak dari risiko kesehatan yang terkait dengan paparan air hujan dan menjaga kesehatan mereka selama musim pancaroba.