Stok Beras Nasional Aman Terkendali Jelang Idul Fitri, Pemerintah Jamin Ketersediaan 2,2 Juta Ton

Pemerintah Jamin Pasokan Beras Aman Jelang Lebaran dengan Stok 2,2 Juta Ton

Jakarta - Pemerintah memberikan angin segar bagi masyarakat yang tengah bersiap menyambut Hari Raya Idul Fitri. Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan beras nasional dalam kondisi aman dan terkendali. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa stok beras yang tersimpan di gudang Perum Bulog mencapai 2,2 juta ton. Jumlah ini disebut sebagai yang tertinggi dalam kurun waktu tujuh hingga delapan tahun terakhir.

"Stok pangan nasional dalam kondisi aman, dengan cadangan beras mencapai 2,2 juta ton, jumlah tertinggi dalam tujuh hingga delapan tahun terakhir," tegas Amran saat menghadiri Bazar Pangan Murah di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Sabtu (22/03/2025).

Pernyataan ini sekaligus menepis kekhawatiran masyarakat terkait potensi kenaikan harga beras menjelang Lebaran. Amran menambahkan bahwa beberapa komoditas pangan lain, seperti cabai, yang sempat mengalami kenaikan harga, kini telah kembali stabil. Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang tanpa dihantui lonjakan harga kebutuhan pokok.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, turut mengamini pernyataan Mentan Amran. Ia menyebutkan bahwa stok beras di Bulog saat ini mencapai 2,1 juta ton. Bapanas telah menugaskan Bulog untuk terus menjaga stabilitas stok beras nasional.

"Badan Pangan Nasional telah menugaskan Bulog untuk menjaga stok beras nasional, dan saat ini stok beras di Bulog sangat aman di 2,1 juta ton," ujar Arief saat meninjau kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kantor Kecamatan Pondok Gede, Bekasi, Sabtu.

Gerakan Pangan Murah: Upaya Pemerintah Stabilkan Harga

Guna menjaga stabilitas harga pangan dan memastikan ketersediaan bahan pokok yang terjangkau bagi masyarakat, pemerintah terus menggencarkan operasi pasar melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM). Program ini tidak hanya menyasar komoditas beras, tetapi juga berbagai kebutuhan pokok lainnya seperti daging ayam, telur, dan komoditas lainnya.

"Tidak hanya untuk beras, tetapi juga daging, ayam, dan komoditas lainnya," kata Arief.

Sampai saat ini, GPM telah dilaksanakan di lebih dari 2.500 titik di seluruh Indonesia. Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangan dengan harga yang lebih terjangkau, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Dampak Positif dan Harapan ke Depan

Kepastian stok beras yang aman dan stabilisasi harga pangan melalui GPM menjadi kabar baik bagi masyarakat. Pemerintah menunjukkan komitmennya untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok, khususnya menjelang hari-hari besar keagamaan. Diharapkan, upaya ini dapat terus ditingkatkan dan diperluas agar seluruh masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaatnya.

Dengan stok beras yang mencukupi dan program stabilisasi harga yang berjalan, masyarakat dapat menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan lebih tenang dan khusyuk. Pemerintah terus berupaya memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Berikut poin-poin penting dari berita ini:

  • Stok beras nasional aman dengan 2,2 juta ton di gudang Bulog.
  • Harga pangan, termasuk cabai, mulai stabil.
  • Pemerintah terus menjalankan Gerakan Pangan Murah (GPM) di 2.500 titik di seluruh Indonesia.
  • GPM mencakup beras, daging ayam, telur, dan komoditas lainnya.
  • Pemerintah berkomitmen menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan menjelang Lebaran.