Bank Mandiri Tingkatkan Upaya Keberlanjutan dengan Daur Ulang Air dan Program Akses Air Bersih
Bank Mandiri Giatkan Program Keberlanjutan Melalui Pengelolaan Air Terpadu
Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) dengan mengimplementasikan berbagai inisiatif pengelolaan air yang berkelanjutan. Salah satu langkah nyata adalah dengan membangun dan mengoptimalkan sistem daur ulang air di beberapa lokasi strategis seperti Plaza Mandiri, Menara Mandiri, dan Wisma Mandiri di Jakarta.
Sistem daur ulang air ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari dengan memanfaatkan kembali air yang telah digunakan. Air hasil daur ulang ini dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari pemeliharaan taman dan area hijau, sanitasi gedung, hingga penyediaan air minum yang memenuhi standar kualitas yang ketat.
Menurut Corporate Secretary Bank Mandiri, M Ashidiq Iswara, perseroan secara rutin melakukan pemantauan bulanan terhadap penggunaan air. Pemantauan ini bertujuan untuk mengukur tingkat konsumsi air dan mengevaluasi efektivitas penggunaan air bersih dalam operasional gedung secara keseluruhan. Hal ini merupakan bagian dari upaya Bank Mandiri untuk terus meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungannya.
Pemanfaatan Teknologi untuk Daur Ulang Air
Bank Mandiri memanfaatkan air limbah (efluen) melalui sistem daur ulang yang didukung oleh teknologi modern. Proses ini memungkinkan air yang telah digunakan untuk diolah kembali dan dimanfaatkan untuk keperluan lain, sehingga secara signifikan mengurangi ketergantungan pada sumber air bersih. Langkah ini dipandang sebagai contoh praktik pengelolaan air yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, terutama di lingkungan perkantoran.
Data menunjukkan bahwa hingga akhir tahun 2024, Bank Mandiri telah memanfaatkan sekitar 88.000 meter kubik air daur ulang. Jumlah ini setara dengan 13% dari total penggunaan air perseroan yang mencapai 663.164 meter kubik. Selain itu, Bank Mandiri juga telah mengelola sekitar 32.000 meter kubik limbah cair menggunakan sistem reverse osmosis pada periode yang sama.
Dengan menerapkan sistem ini, Bank Mandiri berkontribusi secara signifikan dalam pengelolaan limbah cair yang dihasilkan oleh kegiatan operasionalnya. Sistem ini dirancang untuk mengolah limbah cair agar memenuhi standar lingkungan yang berlaku sebelum dilepaskan kembali ke badan air. Kualitas limbah cair juga dipantau secara berkala melalui kerjasama dengan laboratorium terakreditasi.
"Hasil pemeriksaan yang dilakukan dengan standar ilmiah menjadi dasar bagi laporan Bank Mandiri dalam menunjukkan kepatuhan terhadap peraturan dan standar lingkungan yang berlaku," ujar Ashidiq.
Inisiatif Lain untuk Konservasi Air
Selain sistem daur ulang air, Bank Mandiri juga menerapkan inisiatif lain untuk konservasi air, termasuk pembangunan lubang biopori dan sumur resapan di berbagai wilayah operasionalnya. Salah satu contohnya adalah danau buatan seluas 1,8 hektare di kawasan Mandiri University, Wijayakusuma, Jakarta, yang berfungsi sebagai area penampungan air. Kapasitas tampung air ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air perusahaan di masa depan.
Dukungan Akses Air Bersih untuk Masyarakat
Komitmen Bank Mandiri terhadap keberlanjutan tidak hanya terbatas pada lingkungan internal perusahaan, tetapi juga mencakup dukungan terhadap masyarakat. Bank Mandiri aktif berpartisipasi dalam meningkatkan ketersediaan dan akses air bersih bagi masyarakat yang membutuhkan. Inisiatif ini sejalan dengan semangat perayaan Hari Air Sedunia, yang menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan.
Melalui program "Mandiri Sahabat Desa Kolaborasi Manunggal Air" yang bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), Bank Mandiri telah menyalurkan bantuan akses air bersih kepada 3.719 keluarga di 17 desa yang tersebar di empat kabupaten, yaitu Banyumas, Temanggung, Pandeglang, dan Nabire pada Desember 2024.
Bank Mandiri meyakini bahwa dukungan terhadap kebutuhan dasar masyarakat, seperti akses air bersih, merupakan langkah penting dalam mewujudkan salah satu pilar keberlanjutan Bank Mandiri, yaitu sustainability beyond banking. Inisiatif ini berfokus pada mendorong pertumbuhan dampak sosial dan berkontribusi pada pencapaian SDGs, khususnya TPB nomor 6 (air bersih dan sanitasi layak) dan nomor 11 (kota dan pemukiman yang berkelanjutan).