Kompasianer Berbagi Kebahagiaan dan Kenangan di Acara Buka Bersama yang Penuh Kehangatan
Kehangatan Ramadan: Kompasianer Bertukar Cerita dan Pengalaman di Buka Bersama
Hujan yang baru saja reda tak mampu mendinginkan suasana hangat dan penuh keakraban yang terasa di O2 Corner, Gedung Kompas Gramedia, Jakarta pada Sabtu (22/03/2025). Acara Buka Bersama (Bukber) Kompasianer yang diselenggarakan oleh Kompasiana menjadi wadah bagi para penulis dan kontributor untuk menjalin silaturahmi dan berbagi cerita.
Bukber Kompasianer kali ini bukan sekadar acara berbuka puasa bersama. Lebih dari itu, acara ini menjadi momen istimewa bagi para Kompasianer untuk saling berbagi pengalaman, tradisi, dan kebiasaan unik dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri. Semangat kebersamaan semakin terasa dengan adanya kolaborasi bersama Tenteram, yang menghadirkan sesi diskusi menarik dan penuh makna.
Diskusi yang Menyentuh Hati: Merenungkan Makna Lebaran Dulu dan Sekarang
Sesi sharing dan diskusi dipandu oleh Amalia Permata H. dari Tenteram Kompas Gramedia, dengan menghadirkan Arienda Anggraini, M.Psi, seorang Psikolog dari Kompas Gramedia dan praktisi kesehatan mental. Diskusi ini mengajak para peserta untuk merenungkan dan memaknai perbedaan pengalaman Lebaran di masa lalu dan masa kini. Suasana menjadi semakin emosional ketika Arienda Anggraini berbagi kisah pribadinya tentang perubahan yang dirasakan setelah kehilangan sosok ayah.
"Dulu, kami bisa merayakan Lebaran bersama-sama. Sekarang, kami hanya bisa mengunjungi makamnya untuk berziarah," ujarnya dengan nada sendu.
Mengelola Ekspektasi dan Menjaga Ketenangan Pikiran
Selain membahas perubahan suasana Lebaran, diskusi juga menyentuh topik mengenai momen-momen yang sering terjadi saat berkumpul dengan keluarga besar. Seringkali, pikiran dipenuhi dengan kekhawatiran dan ekspektasi yang belum tentu terjadi. Arienda memberikan tips untuk mengubah pola pikir dan fokus pada hal-hal yang dapat dikontrol.
"Misalnya, ketika kita mendapatkan pertanyaan yang sama setiap tahun, kita bisa menjawabnya dengan lebih kreatif, lucu, atau humoris, tanpa perlu terpancing emosi," jelas Arienda.
Ia juga menekankan pentingnya menyadari bahwa kita tidak bisa mengontrol semua orang dan situasi di sekitar kita. Dengan fokus pada hal-hal yang bisa dikontrol, kita dapat menjaga ketenangan pikiran dan menikmati momen kebersamaan dengan lebih baik.
Mempererat Silaturahmi dan Membangun Kolaborasi
Bukber Kompasianer menjadi wadah yang berharga bagi para Kompasianer untuk bertemu langsung dengan sesama penulis yang selama ini hanya dikenal melalui dunia maya. Pertemuan ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga membuka peluang untuk memperluas jaringan dan berkolaborasi di masa depan. Momen ini juga menjadi kesempatan untuk merayakan pencapaian para Kompasianer dalam berkontribusi di platform Kompasiana.
Setelah sesi diskusi yang penuh makna, para Kompasianer menikmati hidangan berbuka puasa bersama sambil bertukar cerita dan pengalaman. Kehangatan suasana di tengah gerimis hujan di luar gedung O2 membuat Bukber Kompasianer kali ini terasa begitu istimewa, penuh kedamaian, dan kebersamaan.
Pesan dari Acara:
Berikut adalah poin penting yang bisa diambil dari acara ini:
- Refleksi Diri: Mengajak para Kompasianer untuk merenungkan makna Lebaran dari waktu ke waktu, menghargai perubahan, dan mensyukuri apa yang dimiliki saat ini.
- Pengelolaan Emosi: Memberikan tips praktis untuk mengelola ekspektasi, menghadapi pertanyaan sulit, dan menjaga ketenangan pikiran saat berkumpul dengan keluarga.
- Solidaritas: Mempererat tali silaturahmi antar Kompasianer dan membangun komunitas yang saling mendukung dan menginspirasi.
- Kebersamaan: Menekankan pentingnya momen kebersamaan sebagai sarana untuk berbagi kebahagiaan, pengalaman, dan memperkuat hubungan antar sesama.
Acara Bukber Kompasianer ini menjadi bukti nyata bahwa Ramadan bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga tentang mempererat tali persaudaraan, berbagi kebahagiaan, dan merenungkan makna kehidupan.