Bandara Maumere Kembali Beroperasi Normal Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Bandara Maumere Kembali Beroperasi Normal Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Aktivitas penerbangan di Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah kembali normal pada Rabu, 5 Maret 2025. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Partahian Panjaitan. Kepastian operasional normal tersebut mengakhiri penutupan sementara yang diberlakukan sejak Selasa, 4 Maret 2025, menyusul aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.
Penutupan sementara tersebut terpaksa dilakukan sebagai langkah antisipatif guna menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan. Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi sejak Minggu, 2 Maret 2025, memaksa sejumlah penumpang untuk mencari alternatif penerbangan melalui Bandara Ende atau Bandara Larantuka. Kondisi ini tentu menimbulkan ketidaknyamanan bagi para penumpang yang telah memesan tiket melalui Bandara Maumere. Namun, dengan dibukanya kembali bandara, aktivitas penerbangan pun dapat kembali berjalan seperti sedia kala.
Dalam upaya memastikan keselamatan penerbangan, pihak UPBU Bandara Maumere menyatakan telah melakukan koordinasi intensif dengan AirNav Indonesia dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Koordinasi tersebut mencakup pemantauan secara berkala terhadap aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki dan penyesuaian operasional bandara berdasarkan rekomendasi dari instansi terkait. Kecepatan respon dan koordinasi antar instansi ini dinilai penting dalam meminimalisir dampak erupsi terhadap aktivitas penerbangan di wilayah tersebut.
Sementara itu, dari laporan petugas Pos Pengamat Gunung Lewotobi Laki-laki, Emanuel Rofinus Bere, pada Rabu, 5 Maret 2025, antara pukul 00.00 hingga 06.00 WITA, tercatat satu kali letusan dengan amplitudo 14.8 mm dan durasi 55 detik. Secara visual, gunung tampak jelas dengan kabut tipis hingga sedang. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal, mencapai ketinggian 300-600 meter di atas puncak kawah. Yang menarik perhatian adalah laporan visual adanya sinar api di puncak kawah. Meskipun demikian, pihak PVMBG memastikan bahwa status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada Level III (Siaga).
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di daerah yang rawan aktivitas vulkanik. Koordinasi yang baik antara otoritas bandara, lembaga pemantau gunung berapi, dan penyedia layanan penerbangan sangat krusial untuk memastikan keselamatan dan kelancaran operasional penerbangan, khususnya di wilayah yang berdekatan dengan gunung berapi yang masih aktif.
Langkah-langkah yang diambil dalam merespon kejadian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Penutupan sementara Bandara Maumere sebagai langkah antisipatif.
- Koordinasi intensif dengan AirNav dan PVMBG untuk pemantauan dan rekomendasi keselamatan penerbangan.
- Penyediaan alternatif penerbangan bagi penumpang yang terdampak.
- Pemantauan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki secara berkala.
- Pembukaan kembali Bandara Maumere setelah dinyatakan aman untuk operasional penerbangan.