Tragedi Umrah: Keluarga Asal Semarang Jadi Korban Kecelakaan Maut di Arab Saudi
Kabar Duka: Keluarga Asal Semarang Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus di Tanah Suci
Keluarga Dawam Mahmud, warga Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, menjadi korban tragedi kecelakaan bus rombongan umrah di Arab Saudi. Kabar duka ini menyelimuti keluarga dan kerabat yang ditinggalkan. Pasangan suami istri M. Dawam Mahmud (49) dan Sumarsih (45), beserta kedua putri mereka, Areline Nawallya Adam (22) dan Audrya Malika Adam (16), menghembuskan nafas terakhir dalam peristiwa nahas tersebut.
Suasana Duka di Rumah Keluarga
Di kediaman keluarga di Vila Pinus, Pudak Payung, Banyumanik, Semarang, terlihat suasana duka mendalam. Indah (55), kakak kandung Dawam, tak kuasa menahan air mata saat menerima kedatangan para pelayat. Suaminya, Erma Rudita (58), berusaha memberikan ketenangan. Kedekatan emosional antara keluarga korban dan keluarga Erma membuat rasa kehilangan semakin terasa.
"Kami sangat akrab karena istri saya hanya memiliki satu saudara perempuan. Keponakan-keponakan saya sangat dekat dengan anak saya. Mereka berkumpul di rumah untuk berpamitan sebelum berangkat pada Senin pagi (17/3/2025). Saya tinggal di Jakarta," ujar Erma dengan nada sedih.
Kabar tragis ini diterima Erma pada Jumat (21/3) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB. Awalnya, keluarga tidak percaya dengan berita tersebut. Namun, informasi yang diterima dari Kementerian Luar Negeri melalui KBRI membenarkan kejadian tersebut.
Kenangan Terakhir yang Membekas
Sebelum berangkat, sekeluarga Dawam sempat berpamitan ke rumah Erma. Tidak ada firasat buruk yang dirasakan. Namun, ada satu momen yang kini terasa sangat membekas. Audrya, putri bungsu Dawam, tiba-tiba menunjukkan hasil lukisannya dari sekolah berasrama Insan Cendekia Tangerang dan meminta pamannya untuk menyimpannya.
"Tidak ada firasat apapun. Namun, Audrya yang baru dijemput dari sekolah, pulang-pulang khusus membawa hasil karya lukisan dari sekolah dan menunjukkan prestasinya. Dia bilang, 'Pakde-pakde, saya bikin lukisan bagus banget nggak sih?'. Lukisan itu diberikan kepada saya untuk disimpan, padahal ada ibunya. Itu adalah momen terakhir yang paling berkesan," kenang Erma.
Komunikasi terakhir dengan Dawam dilakukan oleh seorang rekannya melalui pesan singkat pada Kamis sore. Mereka membahas pertandingan sepak bola antara Timnas Indonesia melawan Australia. Setelah itu, tidak ada lagi komunikasi.
Rencana Merayakan Idul Fitri di Tanah Suci
Menurut Erma, keluarga Dawam memang berencana untuk merayakan Idul Fitri di Arab Saudi. Mereka mengatur jadwal umrah sedemikian rupa agar bisa berada di Tanah Suci hingga usai Lebaran.
"Mereka berangkat tiga hari sebelum kejadian. Rencananya memang ingin merayakan Idul Fitri di sana. Itu memang keinginan mereka," kata Erma dengan mata berkaca-kaca.
Saat ini, Erma tengah mengurus berbagai dokumen yang diperlukan untuk pemakaman jenazah para korban. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Arab Saudi.
"Rencananya dimakamkan di sana. Kami sudah mengurus surat-suratnya. Konon, banyak orang yang ingin wafat di sana. Kami sekeluarga kemudian ikhlas jika mereka dimakamkan di sana," tutur Erma.
Detail Kecelakaan Maut
Kecelakaan tragis ini terjadi pada Kamis (20/3) pukul 13.30 waktu setempat atau 17.30 WIB di Wadi Qudeid (Madinah-Mekkah Road). Bus yang membawa rombongan umrah tersebut dilaporkan terbalik dan kemudian terbakar.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengatakan bahwa bus tersebut membawa 20 jemaah umrah asal Indonesia. Enam orang dinyatakan meninggal dunia, sementara belasan lainnya mengalami luka-luka.
"Total WNI jemaah umrah yang menjadi korban dalam kecelakaan adalah 20 orang. Enam di antaranya meninggal dunia dan sisanya luka-luka. Korban luka telah mendapatkan perawatan di RS Arab Saudi," jelas Judha.
Keluarga yang ditinggalkan berharap agar amal ibadah para korban diterima di sisi Allah SWT dan keluarga diberikan ketabahan menghadapi cobaan ini.