Menjelang perayaan Idul Fitri, pemandangan umum yang kerap kita jumpai adalah kesibukan membersihkan rumah. Aktivitas ini bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan juga cerminan dari nilai-nilai spiritual yang mendalam dalam ajaran Islam.

Tradisi membersihkan rumah menjelang Lebaran berakar pada anjuran untuk senantiasa menjaga kebersihan, baik diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Lebih dari itu, kebersihan rumah di momen spesial ini menjadi penting karena rumah akan menjadi tempat berkumpulnya keluarga, kerabat, dan tetangga untuk bersilaturahmi dan merayakan hari kemenangan.

Dalam perspektif Islam, kebersihan memiliki kedudukan yang istimewa. Kebersihan tidak hanya dinilai dari aspek estetika, tetapi juga sebagai bagian dari ibadah. Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, menekankan pentingnya kebersihan karena Allah SWT menyukai kebersihan dan kesucian.

"Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kekayaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu." (HR Tirmidzi).

Hadits ini secara jelas menggarisbawahi bahwa kebersihan adalah cerminan dari iman dan bagian dari upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan menjaga kebersihan rumah, seorang Muslim tidak hanya menciptakan lingkungan yang nyaman dan sehat, tetapi juga menghadirkan energi positif bagi seluruh penghuni rumah.

Selain hadits tersebut, terdapat pula riwayat yang menganjurkan umat Islam untuk membersihkan halaman rumah. Anjuran ini mengandung pesan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan secara keseluruhan, tidak hanya terbatas pada bagian dalam rumah.

"Sucikanlah halamanmu, karena orang Yahudi tidak menyucikan halamannya." (HR Thabrani dalam Al Mu'jam Al-Awsat)

Kebersihan bukan hanya menjadi perhatian di lingkungan rumah, tetapi juga di tempat-tempat ibadah seperti masjid. Masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan umat Islam harus senantiasa dijaga kebersihannya agar ibadah yang dilakukan di dalamnya dapat dilaksanakan dengan khusyuk dan sah.

MUI dalam buku Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam, menyatakan bahwa salat tidak sah jika dikerjakan di tempat yang kotor. Hal ini menunjukkan bahwa kebersihan merupakan syarat penting dalam beribadah.

Rasulullah SAW juga memerintahkan untuk membangun masjid di perkampungan dan membersihkan serta mewangikannya. Perintah ini menegaskan bahwa kebersihan dan kesucian masjid adalah hal yang sangat penting dalam agama Islam.

"Rasulullah SAW memerintahkan untuk membangun masjid di perkampungan, memerintahkan untuk membersihkan dan memberi wewangian." (HR Ahmad).

Dengan demikian, tradisi membersihkan rumah menjelang Idul Fitri bukan hanya sekadar persiapan menyambut tamu, tetapi juga refleksi dari nilai-nilai kebersihan dalam Islam. Tradisi ini mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga kebersihan diri, rumah, lingkungan, dan tempat ibadah sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT dan upaya menciptakan kehidupan yang lebih baik.

Berikut adalah beberapa tips membersihkan rumah menjelang Lebaran:

• Buat Daftar Prioritas: Identifikasi area-area yang paling membutuhkan perhatian dan buat daftar tugas yang harus diselesaikan.
• Libatkan Seluruh Anggota Keluarga: Ajak seluruh anggota keluarga untuk berpartisipasi dalam membersihkan rumah agar pekerjaan lebih ringan dan cepat selesai.
• Mulai dari yang Terbesar: Mulailah dengan membersihkan area-area yang luas seperti halaman, ruang tamu, dan kamar tidur.
• Fokus pada Detail: Perhatikan detail-detail kecil seperti membersihkan debu di sela-sela perabotan, membersihkan kaca jendela, dan merapikan barang-barang kecil.
• Manfaatkan Waktu Luang: Manfaatkan waktu luang yang ada untuk membersihkan rumah secara bertahap agar tidak terlalu terbebani menjelang hari raya.

Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat membersihkan rumah dengan lebih efektif dan efisien sehingga rumah menjadi bersih, nyaman, dan siap menyambut kedatangan keluarga dan kerabat di hari raya Idul Fitri.