Fenomena 'Rumah Apel': Generasi Muda China Berburu Properti Murah di Kota-Kota Pinggiran

Gelombang Migrasi Anak Muda China ke Kota-Kota dengan Harga Properti Terjangkau

Sektor properti di China tengah menyaksikan tren unik, di mana generasi muda semakin tertarik untuk mencari hunian di kota-kota pinggiran dengan harga yang sangat terjangkau. Fuxin, sebuah kota yang terletak tidak jauh dari Beijing, menjadi salah satu destinasi populer karena harga propertinya yang sangat rendah, bahkan disebut-sebut setara dengan harga beberapa buah apel.

Daya Tarik Fuxin: Harga Miring dan Kualitas Hidup yang Menjanjikan

Menurut data dari platform real estate Anjuke, harga rata-rata flat bekas di Fuxin adalah sekitar US$ 590 per meter persegi (sekitar Rp 9,7 juta). Angka ini sangat kontras jika dibandingkan dengan kota-kota besar seperti Shanghai (US$ 7.000 per meter persegi) dan Xiamen (US$ 5.000 per meter persegi). Bahkan, menurut laporan Channel News Asia (CNA), harga satu unit rumah di Fuxin bisa setara dengan biaya membeli 5 buah apel.

Faktor lain yang menarik minat generasi muda adalah biaya hidup yang rendah dan lingkungan yang nyaman. Pasar tradisional di Fuxin menawarkan berbagai kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. Selain itu, lokasinya yang strategis, hanya 2,5 jam dari Beijing dengan kereta api, membuat Fuxin menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin bekerja di kota besar namun mencari tempat tinggal yang lebih murah.

Pengalaman Pribadi: Antara Impian dan Realitas

Xiao Du, seorang pemuda berusia 29 tahun yang berasal dari Luoyang, berbagi pengalamannya setelah membeli flat seluas 28 meter persegi di Fuxin seharga di bawah US$ 3.500. Ia menemukan properti tersebut melalui pasar barang bekas daring Xianyu. "Harga rumah di sana sangat murah. Jika kamu mencari tempat tinggal, ini adalah pilihan yang bagus," ujarnya.

Namun, Xiao Du mengingatkan bahwa harga yang murah sebanding dengan kualitasnya. Unit yang dibelinya berada di lantai atas dan membutuhkan perbaikan karena rentan terhadap kebocoran. "Dengan harga ini, kamu hanya bisa membeli unit lantai atas di sana, yang lebih rentan terhadap kebocoran air dan dalam kondisi belum selesai," jelasnya.

Alasan di Balik Tren: Lebih dari Sekadar Harga Murah

Fenomena migrasi ke kota-kota dengan harga properti terjangkau ini mencerminkan perubahan prioritas di kalangan generasi muda China. Selain faktor ekonomi, alasan lain seperti orientasi seksual, pilihan karir, dan kondisi keluarga juga berperan penting. Banyak dari mereka yang bekerja di kota-kota besar seperti Beijing merasa kesulitan untuk membeli rumah di sana dan akhirnya memilih untuk mencari alternatif di kota-kota pinggiran.

Ibu Du, seorang warga Fuxin, mengungkapkan bahwa memiliki rumah sendiri memberikan kebebasan finansial, terutama bagi perempuan. Hal ini mendorong banyak anak muda untuk tidak ingin bergantung pada keluarga atau pasangan dalam hal finansial.

Kebangkitan Fuxin: Dari Kota Tertinggal Menuju Destinasi Baru

Profesor Lan Deng dari Taubman College of Architecture and Urban Planning, Universitas Michigan, menjelaskan bahwa Fuxin dulunya adalah daerah tertinggal dengan populasi yang terus menyusut. Namun, berkat upaya pemerintah daerah dan masuknya generasi muda, Fuxin mengalami kebangkitan ekonomi. Pada tahun 2023, kota ini mencatat pertumbuhan populasi sebanyak 86.000 orang, yang merupakan pencapaian pertama dalam lebih dari satu dekade.

Agen real estate Fuxin, Xiao Zhang, menambahkan bahwa lokasi kota yang strategis dan kemudahan transportasi menjadi faktor penting dalam menarik minat pendatang baru. Meskipun demikian, masuknya anak muda ke Fuxin juga menimbulkan reaksi beragam di kalangan penduduk asli. Beberapa menyambut baik peningkatan populasi, sementara yang lain khawatir tentang kenaikan harga properti.

Tantangan dan Peluang

Tren migrasi ke kota-kota dengan harga properti terjangkau ini menawarkan peluang sekaligus tantangan. Di satu sisi, hal ini dapat membantu mengurangi tekanan di pasar properti kota-kota besar dan memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk memiliki rumah sendiri. Di sisi lain, pemerintah daerah perlu berinvestasi dalam infrastruktur dan layanan publik untuk mengakomodasi pertumbuhan populasi yang pesat.

Selain itu, penting untuk diingat bahwa harga properti yang murah seringkali sebanding dengan kualitasnya. Calon pembeli perlu mempertimbangkan biaya perbaikan dan pemeliharaan sebelum membuat keputusan. Namun, bagi mereka yang bersedia berinvestasi dan beradaptasi, kota-kota seperti Fuxin menawarkan alternatif yang menarik untuk mewujudkan impian memiliki rumah sendiri.

Daftar kota yang menawarkan tempat tinggal terjangkau bagi anak muda China:

  • Hegang
  • Hebi
  • Fuxin