Prioritaskan Gizi Nasional: Anggaran BGN Diproyeksikan Melonjak Pasca-Efisiensi
Prioritaskan Gizi Nasional: Anggaran BGN Diproyeksikan Melonjak Pasca-Efisiensi
Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) tampaknya akan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah dalam beberapa bulan mendatang. Meskipun baru-baru ini mengalami pemangkasan anggaran sebesar Rp 200 miliar, BGN diproyeksikan menerima suntikan dana segar yang signifikan, mencapai Rp 100 triliun, pada bulan September mendatang. Dana ini khusus dialokasikan untuk mengoptimalkan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebuah inisiatif strategis untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menekankan pentingnya tiga pilar utama dalam keberhasilan program MBG: anggaran yang memadai, sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, dan infrastruktur yang memadai. Dalam konteks anggaran, Dadan mengungkapkan keyakinannya bahwa BGN akan terus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, khususnya dari Presiden Prabowo Subianto. Hal ini mengindikasikan komitmen pemerintah yang kuat terhadap peningkatan gizi masyarakat.
"Karena berapapun yang diminta oleh BGN pasti akan diberi oleh Pak Presiden (Prabowo). Jadi kalau yang lain, dia kasihan," kata Dadan, dalam sambutannya di acara penandatanganan MoU di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Sabtu (22/3/2025) kemarin.
Dadan menjelaskan bahwa meskipun BGN sempat mengalami efisiensi anggaran, tambahan dana yang dijanjikan jauh lebih besar, sehingga dampak efisiensi tersebut dapat diatasi. Penegasan ini memberikan sinyal positif bahwa program MBG tidak akan terhambat oleh keterbatasan anggaran.
Target dan Implementasi Program MBG
Sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, dana tambahan ini, bersama dengan dukungan dari berbagai kementerian dan lembaga (KL), akan dimaksimalkan untuk operasional program MBG. Pemerintah menargetkan penyaluran MBG kepada 82,9 juta penerima pada akhir tahun ini. Target ambisius ini menunjukkan skala dan cakupan program yang luas, serta komitmen pemerintah untuk menjangkau sebanyak mungkin masyarakat yang membutuhkan.
"Mudah-mudahan keinginan Presiden agar 82.9 juta ini bisa dipenuhi di akhir tahun bisa tercapai," ujarnya.
Selain aspek pendanaan, Dadan juga memberikan informasi mengenai perkembangan infrastruktur pendukung program MBG. Saat ini, terdapat 1.050 Dapur SPPG (Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi) yang tersebar di berbagai daerah. Dapur-dapur ini dibangun melalui skema kemitraan tanpa menggunakan dana negara, menunjukkan adanya partisipasi aktif dari sektor swasta dan masyarakat dalam mendukung program ini.
Kedepannya, BGN berencana membangun 1.542 dapur SPPG tambahan menggunakan anggaran APBN. Untuk memastikan kualitas dan kesesuaian pembangunan dapur-dapur ini, BGN meminta bimbingan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), mengacu pada Peraturan Menteri PU No. 1 tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang Bangun Melalui Penyedia.
Latar Belakang Pemangkasan Anggaran
Sebelumnya, anggaran BGN mengalami pemangkasan sebesar Rp 200,2 miliar dari total pagu anggaran semula Rp 71 triliun pada tahun 2025. Pemangkasan ini merupakan bagian dari upaya efisiensi anggaran belanja nasional dan daerah.
"Efisiensi pada anggaran belanja nasional dan juga daerah dan BGN pun termasuk yang salah satu yang kena efisiensi meskipun besarannya kurang lebih 0,2845% jadi berkurang Rp 200,2 miliar," kata Dadan saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu malam (12/2/2025).
Dadan menjelaskan bahwa anggaran yang dipangkas sedianya dialokasikan untuk pengadaan lahan pembangunan SPPG. SPPG sendiri merupakan fasilitas penting untuk menunjang pemenuhan menu MBG di setiap daerah.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, berita ini menyoroti komitmen pemerintah yang kuat dalam meningkatkan gizi masyarakat melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Meskipun sempat terjadi pemangkasan anggaran, proyeksi penambahan dana yang signifikan menunjukkan bahwa program ini akan terus menjadi prioritas utama. Dukungan anggaran yang memadai, bersama dengan pengembangan infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM, diharapkan dapat memastikan keberhasilan program MBG dalam mencapai targetnya.
Daftar poin penting
- Tambahan Anggaran signifikan: BGN diproyeksikan menerima Rp 100 triliun tambahan dana untuk program MBG.
- Tiga Pilar Utama MBG: Anggaran, SDM, dan Infrastruktur.
- Target Penerima: Pemerintah menargetkan 82,9 juta penerima MBG pada akhir tahun ini.
- Pengembangan Infrastruktur: Pembangunan 1.542 dapur SPPG baru menggunakan APBN.
- Kemitraan: Pembangunan dapur SPPG melalui skema kemitraan tanpa dana negara.