Mahasiswa UKSW Salatiga Gelar Aksi Simbolik Tolak UU TNI yang Kontroversial
Mahasiswa UKSW Gelar Aksi Protes UU TNI
Ratusan mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Salatiga menggelar aksi protes terhadap pengesahan Revisi UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Aksi yang bertajuk 'Malam Suara Untuk Negeri (SuRI)' ini diisi dengan orasi dan penyalaan lilin sebagai simbol keprihatinan atas kondisi bangsa.
Pada Sabtu malam (22/3/2025), para mahasiswa, mengenakan kaos hitam sebagai simbol solidaritas, berkumpul di seberang kampus untuk menyampaikan aspirasi mereka. Awalnya, aksi direncanakan di depan gerbang kampus, namun terpaksa dipindahkan karena larangan dari pihak keamanan kampus yang beralasan tidak adanya surat pemberitahuan.
Koordinator aksi, Rezky Passiuola Lubis, menjelaskan bahwa penyalaan lilin adalah simbol bahwa Indonesia sedang menghadapi masalah yang serius. "Kami berharap aksi ini dapat menjadi penerang bagi bangsa, dan UKSW dapat berperan sebagai radar untuk memberikan perspektif yang jelas," ujarnya.
Siap Kawal Judicial Review
Mahasiswa UKSW menyatakan kesiapannya untuk menjadi Amicus Curiae atau sahabat pengadilan dalam proses judicial review yang diajukan oleh mahasiswa Universitas Indonesia (UI) terhadap UU TNI. Mereka berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam proses tersebut.
"Kami ingin memperkuat dan mempertajam langkah yang telah diambil oleh mahasiswa UI," kata Rezky.
Dosen Fakultas Hukum UKSW, Yakub Adi Krisanto, menekankan pentingnya peran mahasiswa dan masyarakat sipil dalam mengawasi pembahasan rancangan undang-undang yang memiliki dampak besar bagi negara. Ia juga menyoroti pentingnya RUU Perampasan Aset sebagai solusi untuk mengatasi korupsi di Indonesia.
Sorotan pada Proses Legislasi
Aksi mahasiswa UKSW ini menyoroti beberapa poin penting:
- Keterlibatan Masyarakat Sipil: Mahasiswa dan masyarakat sipil memiliki peran krusial dalam mengawal proses legislasi dan memastikan undang-undang yang dihasilkan sesuai dengan kepentingan publik.
- Transparansi dan Akuntabilitas: Proses legislasi harus transparan dan akuntabel, dengan memberikan ruang bagi partisipasi publik dan mempertimbangkan berbagai perspektif.
- Pentingnya Judicial Review: Judicial review merupakan mekanisme penting untuk menguji konstitusionalitas undang-undang dan melindungi hak-hak warga negara.
Dengan aksi ini, mahasiswa UKSW menunjukkan komitmen mereka untuk menjaga demokrasi dan memperjuangkan keadilan di Indonesia. Mereka berharap suara mereka dapat didengar oleh para pembuat kebijakan dan membawa perubahan positif bagi bangsa.
Berikut poin-poin penting yang disuarakan dalam aksi:
- Penolakan terhadap UU TNI yang dianggap bermasalah.
- Desakan untuk transparansi dan partisipasi publik dalam proses legislasi.
- Dukungan terhadap judicial review sebagai mekanisme kontrol terhadap undang-undang yang tidak sesuai.
- Seruan untuk segera mengesahkan RUU Perampasan Aset untuk memberantas korupsi.
Mahasiswa UKSW berharap aksi mereka dapat menginspirasi mahasiswa dan masyarakat sipil lainnya untuk terus berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa dan negara.