Jamaludin: Sang Inisiator Energi Terbarukan Terangi Dusun Bondan dengan Kekuatan Lokal
Kisah Inspiratif dari Dusun Bondan: Jamaludin dan Mimpi Penerangan Berkelanjutan
Dusun Bondan, sebuah wilayah terpencil di Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah, menyimpan kisah perjuangan panjang untuk mendapatkan akses listrik. Letaknya yang terisolasi, mengharuskan perjalanan laut sekitar 1,5 jam dari Dermaga Sleko menggunakan perahu kecil, membuat dusun ini lama terlelap dalam kegelapan.
Warga Dusun Bondan dulu hanya mengandalkan pelita minyak tanah untuk penerangan di malam hari. Beberapa keluarga bahkan nekat menarik kabel dari kelurahan tetangga sejauh 5 kilometer, sebuah solusi berisiko dan tidak berkelanjutan.
Kondisi inilah yang mengusik Mohamad Jamaludin, seorang pemuda asli Dusun Bondan. Dengan semangat membara, Jamaludin menggandeng PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap untuk mencari solusi atas permasalahan ini. Kolaborasi ini membuahkan program inovatif bernama Desa Energi Berdikari (DEB) E-mas Bayu & E-Mbak Mina. Akronim ini mewakili dua fokus utama program: Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin (Bayu) serta Energi Mandiri Tambak Ikan (Mina).
Perjalanan Panjang Menuju Kemandirian Energi
Perjalanan Jamaludin dan timnya dimulai pada tahun 2017 dengan penerapan teknologi Hybrid Energy One Pole (HEOP). Teknologi ini menggabungkan pemanfaatan energi matahari melalui sel surya dan energi angin melalui kincir angin.
Pada tahun 2019, Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida (PLTH) dikembangkan lebih lanjut dengan kapasitas yang lebih besar. PLTH ini terdiri dari lima unit kincir angin dan 24 unit panel surya. Kehadiran PLTH tidak hanya menerangi 78 rumah dan fasilitas umum, tetapi juga dimanfaatkan untuk mendukung aktivitas tambak ikan dan pengolahan air payau menjadi air bersih layak konsumsi melalui sistem desalinasi. Semua ini terwujud berkat inisiatif dan dukungan penuh dari PT KPI Unit Cilacap.
Dampak Positif Bagi Masyarakat dan Lingkungan
Listrik yang dihasilkan tidak hanya digunakan untuk penerangan. Inovasi lain adalah pemanfaatan listrik untuk mengoperasikan alat desalinasi air payau menjadi air tawar. Selain itu, listrik juga digunakan untuk menggerakkan aerator tambak yang menjadi bagian dari program E-Mbak Mina.
Aerator tambak, atau mesin penghasil gelembung udara, berfungsi untuk meningkatkan kadar oksigen dalam air tambak. Hal ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ikan.
Pemanfaatan aerator tambak mendukung program intensifikasi tambak ikan dengan teknologi tambak polikultur biofilter. Teknologi ini menggabungkan budidaya ikan bandeng dengan tanaman mangrove dan biota lainnya seperti udang dan kerang totok, menciptakan ekosistem yang seimbang dan berkelanjutan.
Saat ini, Dusun Bondan telah mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan energinya melalui sumber energi baru terbarukan. Hal ini berdampak positif pada peningkatan ekonomi masyarakat dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.
"Saat kita terus bersahabat dan peduli dengan alam, ia tidak pernah kejam dan membiarkan kita tenggelam dalam kelam," kata Jamaludin.
Peningkatan Kapasitas dan Sertifikasi
Guna meningkatkan kemampuan dalam pengembangan dan pemanfaatan energi bersih, Jamaludin mengikuti program sertifikasi ketenagalistrikan yang diadakan Pertamina bekerja sama dengan Kementerian ESDM. Program ini bertujuan untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Sertifikasi ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi teknis para local heroes di bidang regulasi, instalasi, dan pemeliharaan listrik. Peserta diharapkan mampu menerapkan pemeliharaan instalasi listrik dengan aman, efisien, dan profesional sesuai standar yang berlaku. Sertifikasi ini juga memberikan pengakuan resmi kepada peserta sebagai tenaga teknik ketenagalistrikan yang kompeten.
Dalam program Desa Energi Berdikari (DEB), sertifikasi ketenagalistrikan menjadi langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan pengoperasian dan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di berbagai wilayah binaan Pertamina.
Jamaludin menjadi salah satu dari 22 local heroes dari 12 provinsi di Indonesia yang mengikuti program sertifikasi ini. Ia merasakan manfaat besar dari program tersebut.
"Program sertifikasi ini sangat membantu memantapkan pengelolaan PLTS di Dusun Bondan. Dengan wawasan dan ilmu yang saya dapatkan, saya berharap PLTS ini dapat terus berjalan dan memberikan manfaat bagi masyarakat di masa depan," ujarnya.
Dukungan Pertamina untuk Kemandirian Energi
Vice President (VP) Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menjelaskan bahwa program DEB merupakan inisiatif Pertamina untuk menciptakan kemandirian energi berbasis sumber daya lokal.
Hingga saat ini, program DEB melibatkan berbagai komunitas di Indonesia dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya energi terbarukan, seperti PLTS, untuk memenuhi kebutuhan energi lokal secara berkelanjutan.
"Pertamina menjalankan program DEB di berbagai wilayah di Indonesia. Program DEB menjadi sarana yang tepat mengenalkan energi bersih yang berkelanjutan kepada masyarakat pedesaan, mendukung swasembada energi nasional dan ketahanan pangan, serta menurunkan emisi karbon dan mendorong perekonomian desa," kata Fadjar.
Sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target NZE 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. Kisah Jamaludin dan Dusun Bondan adalah bukti nyata bahwa dengan semangat kolaborasi dan inovasi, mimpi penerangan berkelanjutan dapat menjadi kenyataan, bahkan di wilayah yang paling terpencil sekalipun.