Ifan Seventeen Nahkodai PFN: Pengabdian Negara dan Transformasi BUMN Perfilman

Ifan Seventeen Nahkodai PFN: Pengabdian Negara dan Transformasi BUMN Perfilman

Riefian Fajarsyah, yang lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen, baru-baru ini mengungkapkan alasan di balik keputusannya menerima tawaran sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN). Langkah ini sontak menuai perhatian publik, mengingat latar belakang Ifan yang lebih dikenal sebagai musisi. Namun, bagi Ifan, ini adalah panggilan untuk mengabdi kepada negara dan berkontribusi dalam memajukan industri perfilman Indonesia.

Menerima Tantangan di Tengah Kondisi Sulit

Ifan mengakui bahwa sebelum dirinya, beberapa kandidat lain telah dipertimbangkan untuk memimpin PFN. Namun, mereka ragu menerima amanah tersebut karena kondisi PFN yang tengah mengalami kesulitan keuangan. PFN, sebagai BUMN yang bergerak di bidang perfilman, memang menghadapi tantangan yang tidak ringan. Namun, kondisi inilah yang justru memotivasi Ifan untuk mengambil peran tersebut.

"Saya merasa sudah terlalu lama menikmati kemudahan di negara ini. Saatnya untuk memberikan kontribusi balik dengan cara mengabdi," ujar Ifan dalam unggahannya di Instagram. Baginya, tawaran ini adalah kesempatan emas untuk mewujudkan pengabdian yang selama ini ia yakini.

Menjawab Keraguan Publik

Penunjukan Ifan sebagai Dirut PFN tentu memunculkan pertanyaan dan keraguan di kalangan masyarakat. Banyak yang mempertanyakan relevansi antara latar belakang musiknya dengan dunia perfilman. Menanggapi hal ini, Ifan menjelaskan bahwa dirinya sebenarnya telah lama berkecimpung di industri kreatif, termasuk produksi film. Ia memiliki pengalaman sebagai direktur utama di dua perusahaan kreatif dan rumah produksi, serta terlibat dalam produksi beberapa film.

  • Sebagai catatan, Ifan Seventeen pernah menyutradarai 3 video klip Seventeen.
  • Ifan Seventeen juga pernah menjadi salah satu executive producer di film "Kemarin" (2020) & "Kau dan Dia" (2022).
  • Ifan juga ikut berperan dalam beberapa film.

"Menjadi direktur utama tidak harus menjadi ahli di bidang usaha perusahaan. Yang terpenting adalah kemampuan manajerial," tegas Ifan. Ia mencontohkan beberapa direktur utama PFN sebelumnya yang berasal dari berbagai latar belakang, seperti telekomunikasi dan oil and gas, namun tetap mampu memimpin perusahaan dengan baik.

Ifan juga menganalogikan dengan pucuk pimpinan rumah sakit yang tidak harus seorang dokter, asalkan memiliki tim dokter ahli yang kompeten. Dengan kata lain, seorang pemimpin tidak harus menjadi ahli di segala bidang, tetapi harus mampu mengelola sumber daya dan tim dengan efektif.

Dukungan Erick Thohir dan Agenda Transformasi PFN

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan alasan di balik penunjukan Ifan sebagai Dirut PFN. Menurutnya, setiap penunjukan direksi BUMN selalu melalui pertimbangan matang dan kajian mendalam. Erick meyakini bahwa Ifan memiliki potensi untuk membawa perubahan positif bagi PFN. Ia juga menyebutkan bahwa Ifan bukanlah satu-satunya kandidat yang dipertimbangkan, namun terpilih melalui proses seleksi yang ketat.

Salah satu tugas utama yang diemban Ifan adalah mengkaji konsolidasi PFN dengan Lokananta dan Balai Pustaka. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat integrasi ekosistem kreatif BUMN dan menciptakan pusat konten yang kuat. Pemerintah berharap konsolidasi ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas BUMN di sektor kreatif.

Dengan semangat pengabdian dan visi transformasi, Ifan Seventeen siap memimpin PFN menuju era baru. Tantangan yang ada di depan mata tidak membuatnya gentar, justru semakin memacu semangatnya untuk berkontribusi bagi kemajuan industri perfilman Indonesia.