Antisipasi Lonjakan Mudik, Korlantas Polri Siagakan Personel di Tol Japek

markdown Jakarta – Pergerakan arus lalu lintas di ruas Tol Jakarta-Cikampek (Japek) menunjukkan peningkatan signifikan sejak tanggal 21 Maret 2025, menandai dimulainya gelombang mudik seiring dengan libur sekolah. Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah mengambil langkah-langkah antisipatif untuk mengelola potensi kepadatan dan memastikan kelancaran arus kendaraan.

Brigjen Pol Raden Slamet Santoso, Dirgakkum Korlantas Polri, menjelaskan bahwa meskipun terjadi peningkatan volume kendaraan, situasi masih terkendali berkat kesiapan personel dan penerapan strategi rekayasa lalu lintas yang telah dipersiapkan. Data menunjukkan peningkatan sebesar 8% pada tanggal 22 Maret dibandingkan hari sebelumnya, dengan total 67.979 kendaraan tercatat melintasi Tol Japek hingga pukul 21.00 WIB.

"Peningkatan volume kendaraan memang terjadi, terutama dari arah Jakarta menuju timur. Namun, kami juga mencatat penurunan sebesar 14% untuk kendaraan yang masuk ke Jakarta dari arah timur. Secara keseluruhan, situasi masih terkendali berkat koordinasi yang baik dan penerapan strategi yang tepat," ujar Brigjen Pol Raden Slamet Santoso.

Korlantas Polri telah menyiagakan personel di titik-titik rawan kepadatan dan secara aktif mengatur lalu lintas di lapangan. Selain itu, Korlantas juga memanfaatkan teknologi untuk memantau pergerakan arus lalu lintas secara real-time. Posko KM 29 Tol Japek dilengkapi dengan 18 aplikasi terintegrasi yang memungkinkan pemantauan komprehensif dan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Pemantauan ini melibatkan Kakorlantas Polri, Menteri Perhubungan, Wakil Menteri Perhubungan, dan Dirut Jasa Raharja.

Strategi Rekayasa Lalu Lintas yang Diterapkan:

  • Contraflow: Sistem contraflow akan diaktifkan pada titik-titik tertentu untuk meningkatkan kapasitas jalan dan mengurangi kepadatan.
  • Rekayasa Lalu Lintas: Pengaturan lalu lintas akan dilakukan secara fleksibel sesuai dengan kondisi di lapangan, termasuk pengalihan arus dan penutupan sementara jalur tertentu.
  • Delay Sistem: Penerapan delay sistem di gerbang tol untuk mengurai antrean kendaraan.

Dirgakkum Korlantas Polri mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan waktu libur secara bijak dan merencanakan perjalanan mudik dengan matang. Pemudik disarankan untuk menghindari perjalanan pada puncak arus mudik dan mempertimbangkan waktu keberangkatan yang lebih fleksibel.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak terburu-buru dalam melakukan perjalanan mudik. Manfaatkan waktu libur yang ada dan atur perjalanan sedemikian rupa agar tidak terjebak dalam kepadatan lalu lintas yang berpotensi menimbulkan stres dan kelelahan," imbaunya.

Selain itu, pemudik juga diingatkan untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima dan menjaga kesehatan fisik. Istirahat yang cukup sangat penting untuk menghindari kelelahan saat berkendara.

"Pastikan kendaraan dalam kondisi baik sebelum melakukan perjalanan jauh. Periksa semua komponen penting seperti ban, rem, dan lampu. Jangan lupa juga untuk beristirahat secara berkala jika merasa lelah. Keselamatan adalah yang utama," tegasnya.

Apabila rest area penuh, pemudik disarankan untuk keluar tol dan mencari tempat istirahat di luar jalan tol. Tarif tol akan tetap sama meskipun pemudik keluar dan masuk kembali ke jalan tol. Korlantas Polri berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat selama periode mudik Lebaran 2025 dan akan terus berupaya untuk menjaga kelancaran dan keselamatan lalu lintas.

Dengan persiapan matang dan kerjasama dari seluruh pihak, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.