Antisipasi Lonjakan Pemudik, Komisi V DPR Desak Penambahan Fasilitas dan Pengaturan Rest Area
markdown Menghadapi potensi lonjakan pemudik pada Lebaran 2025 yang diperkirakan mencapai 146 juta orang, Komisi V DPR RI menekankan pentingnya peningkatan fasilitas dan manajemen rest area di sepanjang jalur mudik. Wakil Ketua Komisi V, Andi Iwan Darmawan Aras, secara khusus menyoroti perlunya penambahan titik peristirahatan serta penataan sistem keluar-masuk kendaraan untuk menghindari penumpukan yang dapat mengganggu kelancaran lalu lintas.
"Penambahan kantong-kantong peristirahatan menjadi krusial untuk mengakomodasi kebutuhan para pemudik. Selain itu, pengaturan sistem keluar-masuk kendaraan di rest area, terutama di lokasi-lokasi yang rawan padat, harus dioptimalkan agar tidak menimbulkan kemacetan," ujar Andi Iwan dalam keterangan resminya.
Lebih lanjut, Andi Iwan menekankan bahwa rest area bukan hanya sekadar tempat beristirahat, melainkan juga harus menyediakan fasilitas yang memadai dan nyaman bagi para pemudik. Hal ini meliputi:
- Toilet bersih dan terawat
- Stasiun pengisian bahan bakar yang memadai
- Layanan kesehatan dasar untuk pertolongan pertama
- Area istirahat yang teduh dan nyaman
- Fasilitas ibadah yang layak
"Kenyamanan dan keamanan masyarakat menjadi prioritas utama selama masa mudik Lebaran. Rest area yang representatif akan memberikan dampak positif bagi keselamatan dan kelancaran perjalanan para pemudik," tegasnya.
Selain fokus pada rest area, Komisi V juga mengingatkan pemerintah untuk memastikan kesiapan seluruh moda transportasi publik. Lonjakan jumlah pemudik menuntut kesiapan optimal dari:
- Bus
- Kereta Api
- Kapal Laut
- Pesawat Udara
Setiap moda transportasi harus mampu menampung dan melayani lonjakan penumpang dengan aman dan efisien.
Pemerintah sendiri telah memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2025 akan terjadi pada 26-28 Maret 2025, sementara puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada 6-7 April 2025. Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa pemerintah sedang menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk mengatasi kepadatan yang mungkin terjadi selama periode tersebut.
"Kami memperkirakan akan terjadi peningkatan mobilitas yang signifikan menuju kampung halaman, dengan puncak arus mudik diperkirakan pada tanggal 26-28 Maret dan puncak arus balik pada tanggal 6-7 April," kata AHY. Pemerintah berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan kelancaran dan keselamatan para pemudik selama perjalanan.