Antisipasi Lonjakan Arus Mudik Lebaran 2025, Tol Balsam Diprediksi Alami Puncak Kepadatan pada 3 April

Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H/2025, Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division (JNT/Regional Nusantara) telah mempersiapkan langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi lonjakan volume lalu lintas (lalin) di ruas Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam), jalur vital penghubung menuju Ibu Kota Nusantara (IKN). Prediksi menunjukkan bahwa puncak arus mudik di ruas tol ini diperkirakan terjadi pada hari Kamis, 3 April 2025. Proyeksi ini didasarkan pada analisis data historis dan tren pergerakan masyarakat selama periode libur Lebaran yang diperkirakan berlangsung dari 21 Maret hingga 11 April 2025.

Senior General Manager Jasamarga Nusantara Tollroad Regional Division, Tyas Pramoda Wardhani, mengungkapkan bahwa pada puncak arus mudik yang diprediksi, volume lalu lintas di Tol Balsam diperkirakan mencapai 22.192 kendaraan. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 89,85% dibandingkan dengan volume lalu lintas harian normal yang tercatat sebanyak 11.689 kendaraan. Bahkan, jika dibandingkan dengan realisasi volume lalu lintas pada periode Idulfitri 2024 yang mencapai 21.649 kendaraan, prediksi tahun 2025 menunjukkan peningkatan sebesar 2,51%. Secara keseluruhan, selama periode H-10 hingga H+10 Lebaran, JNT memproyeksikan total volume lalu lintas di ruas Tol Balsam akan mencapai 308.428 kendaraan. Jumlah ini melonjak 36,39% dari kondisi lalu lintas normal (226.139 kendaraan) dan meningkat 14,95% dibandingkan dengan realisasi Idulfitri tahun sebelumnya (268.322 kendaraan).

JNT tidak hanya fokus pada Tol Balsam. Secara umum, ruas-ruas tol yang berada di bawah koordinasi Regional Nusantara diprediksi akan mencatat total volume lalu lintas sebesar 3.605.810 kendaraan. Angka ini merepresentasikan pertumbuhan sebesar 4,88% dibandingkan dengan kondisi lalu lintas normal (3.437.973 kendaraan) dan peningkatan 3,59% dibandingkan dengan realisasi volume lalu lintas pada libur panjang Idulfitri 2024 (3.480.886 kendaraan). Kesiapan JNT dalam menghadapi lonjakan volume kendaraan ini menjadi krusial untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan para pemudik yang melintasi ruas-ruas tol di wilayah Nusantara.

Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, JNT telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, termasuk:

  • Peningkatan Kapasitas Gerbang Tol: Menambah jumlah gardu operasi dan personel untuk mempercepat proses transaksi di gerbang tol, sehingga mengurangi potensi antrean panjang.
  • Optimalisasi Layanan Informasi: Memperkuat diseminasi informasi mengenai kondisi lalu lintas terkini, jalur alternatif, dan fasilitas istirahat melalui berbagai kanal komunikasi, seperti media sosial, aplikasi mobile, dan papan informasi elektronik (VMS).
  • Peningkatan Patroli dan Pengamanan: Meningkatkan frekuensi patroli jalan raya untuk memantau kondisi lalu lintas, memberikan bantuan kepada pengguna jalan yang membutuhkan, dan menindak pelanggaran lalu lintas yang dapat memicu kemacetan.
  • Koordinasi dengan Instansi Terkait: Mempererat koordinasi dengan kepolisian, dinas perhubungan, dan instansi terkait lainnya untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik.
  • Penyediaan Fasilitas Istirahat yang Memadai: Memastikan ketersediaan fasilitas istirahat (rest area) yang bersih, nyaman, dan dilengkapi dengan fasilitas pendukung, seperti toilet, mushola, tempat makan, dan area parkir yang luas.

Dengan persiapan yang matang, JNT berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pemudik dan memastikan perjalanan mereka lancar, aman, dan nyaman. Informasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam merencanakan perjalanan mudik mereka dengan lebih baik, termasuk mempertimbangkan waktu keberangkatan untuk menghindari puncak kepadatan lalu lintas pada 3 April 2025.