Inovasi Pengelolaan Sampah: Bazar Sembako Tukar Sampah Hadir di Rusunawa Kendal

Inovasi Pengelolaan Sampah: Bazar Sembako Tukar Sampah Hadir di Rusunawa Kendal

KENDAL, Jawa Tengah - Sebuah inisiatif unik untuk mengatasi masalah sampah dan membantu meringankan beban ekonomi warga kurang mampu telah dilaksanakan di Rusunawa Kebondalem, Kendal. Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan Forum Alumni HMI Wati (Forhati) Kabupaten Kendal berkolaborasi dengan Bank Sampah Induk (BSI) Kendal dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) menggelar bazar sembako dengan sistem pembayaran yang tidak biasa: menukar sampah.

Acara bakti sosial ini diadakan pada hari Minggu, 23 Maret 2025, dan disambut antusias oleh warga Rusunawa. Ketua KAHMI Kendal, Ali Martin, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan ganda, yaitu membantu warga memenuhi kebutuhan pokok menjelang Lebaran dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Inisiatif ini muncul mengingat Kabupaten Kendal sedang menghadapi masalah darurat sampah yang cukup serius.

Sistem Pembayaran dengan Sampah

Bagaimana cara kerjanya? Warga yang ingin membeli sembako di bazar tersebut diwajibkan membawa minimal 3 kilogram sampah yang bisa didaur ulang. Jenis sampah yang diterima antara lain:

  • Kardus
  • Botol galon
  • Buku bekas
  • Botol minuman instan

Menurut Ali Martin, warga telah memahami jenis sampah apa saja yang bisa ditukarkan karena sebelumnya telah diberikan sosialisasi oleh koordinator dan pengurus Rusunawa. Sistem ini tidak hanya memudahkan warga mendapatkan sembako murah, tetapi juga mendorong mereka untuk memilah dan mengumpulkan sampah dari rumah tangga.

Dukungan Warga dan Dampak Positif

Salah seorang warga Rusunawa, Sarmi, mengaku senang dengan adanya bazar ini. Sebagai pedagang pasar, ia sudah terbiasa mengumpulkan sampah seperti kardus dan botol plastik. Ia bahkan pernah menabung sampah di Bank Sampah Pasar Kendal dan berhasil mengumpulkan tabungan hingga Rp 500.000 dalam setahun. Pengalaman ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah yang baik dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Ketua Bank Sampah Indonesia (BSI) Kendal, Nunuk Sarah, menekankan bahwa setiap individu adalah produsen sampah dan memiliki tanggung jawab untuk mengelola sampah yang dihasilkannya. Ia mengingatkan bahwa paradigma lama dalam pengelolaan sampah, yaitu kumpul, angkut, dan buang ke TPA, sudah tidak relevan dan justru memperparah masalah lingkungan. Nunuk mendorong penerapan paradigma baru, yaitu 4R: Reduce (Kurangi), Reuse (Gunakan Kembali), Recycle (Daur Ulang), dan Replace (Ganti).

Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Sebagai penutup acara, dilakukan pemberian bantuan modal usaha kepada empat pelaku usaha kecil perempuan. Bantuan ini diserahkan langsung oleh perwakilan Forhati Jawa Tengah, Yunda Istiroh, sebagai bentuk dukungan terhadap pemberdayaan ekonomi perempuan di lingkungan Rusunawa. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Kendal, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan.

Bazar sembako tukar sampah ini adalah contoh inovatif bagaimana masalah sampah dapat diatasi dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan memberikan manfaat ekonomi. Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan solusi pengelolaan sampah yang kreatif dan berkelanjutan.