Maruarar Sirait Tekankan Pentingnya Tanggung Jawab Pengembang dalam Penyediaan Rumah Subsidi Berkualitas di Karawang

Menteri PKP Dorong Pengembang Properti Tingkatkan Kualitas Rumah Subsidi

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, atau yang akrab disapa Ara, melakukan inspeksi mendadak ke dua perumahan subsidi di Karawang, Jawa Barat, pada Sabtu (22/3/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kualitas bangunan dan fasilitas yang diterima masyarakat sesuai dengan standar yang diharapkan.

Dalam kunjungannya, Ara menekankan peran krusial pengembang properti dalam menyediakan hunian layak dan berkualitas bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Menurutnya, pengembang yang bertanggung jawab akan membangun rumah dengan standar mutu yang baik, sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para penghuninya.

Inspeksi Mendadak di Perumahan Eternal Village dan Shanaya Bintang Residence

Lokasi pertama yang dikunjungi Ara adalah Perumahan Eternal Village di Cengkong, Karawang. Di sana, ia berdialog langsung dengan warga untuk mengetahui pengalaman mereka tinggal di perumahan subsidi tersebut. Ara menanyakan berbagai hal, mulai dari masalah banjir, kebocoran bangunan, hingga pengelolaan sampah.

"Saya senang melihat bahwa rumah subsidi juga bisa berkualitas. Ini semua berkat pengembang yang bertanggung jawab dan profesional," ujar Ara saat berinteraksi dengan warga Eternal Village.

Selanjutnya, Ara melanjutkan inspeksi ke Perumahan Shanaya Bintang Residence di Bangle, Karawang. Di tempat ini, ia kembali berdiskusi dengan warga untuk mendengarkan keluhan dan masukan mereka terkait kualitas rumah dan fasilitas perumahan.

Anggaran Rumah Subsidi dan Kemudahan Akses KPR

Pada kesempatan tersebut, Ara mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk membangun 220 ribu unit rumah subsidi pada tahun ini. Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan rumah subsidi yang berkualitas dan layak huni.

Ara juga menyoroti keberhasilan beberapa warga yang bekerja di sektor informal dalam membeli rumah, bahkan rumah komersial, dengan memanfaatkan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Ia mencontohkan seorang pedagang batagor dan pemilik warung kopi yang mampu membeli rumah komersial seharga Rp 450 juta dengan cicilan Rp 3,5 juta per bulan.

"Ini adalah bukti bahwa program perumahan pemerintah dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah impian mereka," kata Ara.

Kepuasan Warga dan Harapan akan Hunian Layak

Salah seorang warga Eternal Village, Muhammad Azzam, mengaku puas dengan rumah yang telah ditempatinya selama empat tahun. Ia mengatakan bahwa perumahan tersebut bebas banjir, memiliki bangunan yang berkualitas, jalan yang rapi, serta saluran air yang baik.

"Saya tidak menyangka bisa memiliki rumah tipe 30/60 dengan DP Rp 3 juta saja. Bangunannya bagus, lingkungannya nyaman, dan lokasinya strategis," tutur Azzam.

Kunjungan Menteri Ara ke Karawang ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas rumah subsidi dan memastikan bahwa masyarakat berhak mendapatkan hunian yang layak dan terjangkau.

Poin-poin penting dari kunjungan Menteri Ara:

  • Menekankan pentingnya tanggung jawab pengembang dalam menyediakan rumah subsidi berkualitas.
  • Melakukan inspeksi mendadak ke dua perumahan subsidi di Karawang.
  • Berdiskusi langsung dengan warga untuk mendengarkan keluhan dan masukan.
  • Menegaskan komitmen pemerintah untuk membangun 220 ribu unit rumah subsidi pada tahun ini.
  • Menyoroti keberhasilan warga sektor informal dalam membeli rumah melalui KPR.