Rahasia Sukses: 6 Kebiasaan Para Pemimpin yang Jarang Disadari

Rahasia Sukses: 6 Kebiasaan Para Pemimpin yang Jarang Disadari

Profesor Adam Grant dari Wharton School, University of Pennsylvania, telah mengungkap kebiasaan-kebiasaan kecil namun signifikan yang membedakan individu sukses dalam karier mereka. Bukan sekadar bakat atau keberuntungan, melainkan konsistensi dalam menerapkan strategi pengembangan diri yang terukur. Penelitian Grant menunjukkan bahwa kesuksesan bukanlah tujuan akhir, melainkan proses pembelajaran berkelanjutan yang dijalani dengan penuh kesadaran.

Berikut enam kebiasaan kunci yang diidentifikasi Grant sebagai kunci keberhasilan, bukan sekadar pencapaian sesaat, tetapi keberhasilan berkelanjutan:

  1. Menemukan Kesenangan dalam Rutinitas: Kehidupan profesional yang padat seringkali menimbulkan stres. Individu sukses mengatasi hal ini dengan sengaja menciptakan momen-momen positif dalam rutinitas harian mereka. Alih-alih melihat tugas sebagai beban, mereka mengubahnya menjadi tantangan yang menyenangkan. Analogi yang diberikan Grant adalah seperti Steph Curry yang menetapkan target mencetak poin dalam waktu tertentu, atau petugas medis yang mengasah kemampuan komunikasi nonverbal melalui permainan improvisasi. Intinya, mereka menjadikan pekerjaan sebagai sebuah permainan yang menantang dan mengasyikkan.

  2. Merangkul Ketidaknyamanan: Sukses tidak diraih dengan berdiam diri di zona nyaman. Grant menekankan pentingnya keluar dari zona nyaman untuk mendorong pertumbuhan yang lebih pesat. Ketidaknyamanan, menurutnya, menjadi katalis perubahan dan pembelajaran. Prinsipnya, berani keluar dari zona aman adalah langkah berani dalam mencapai kesuksesan yang lebih besar.

  3. Mengejar Keunggulan, Bukan Kesempurnaan: Sukses bukanlah tentang mencapai kesempurnaan yang mustahil, melainkan tentang konsisten meningkatkan kemampuan. Individu sukses fokus pada pengembangan diri melalui identifikasi dan perbaikan kekurangan. Mereka tidak takut mengakui kelemahan, tetapi justru melihatnya sebagai peluang untuk berkembang. Lebih lanjut, mereka memperkuat kemampuan melalui proses pengajaran. Mengajari orang lain membantu mereka memahami dan mengingat informasi dengan lebih baik.

  4. Mencari Nasihat, Bukan Sekadar Umpan Balik: Alih-alih hanya meminta umpan balik yang berfokus pada masa lalu, individu sukses cenderung mencari nasihat yang berorientasi ke masa depan. Nasihat lebih bersifat proaktif, memberikan arahan dan strategi untuk pengembangan diri yang lebih efektif. Ini adalah perbedaan mendasar dalam pendekatan pengembangan diri yang lebih sistematis.

  5. Memvalidasi Sumber Informasi: Kepercayaan diri yang tinggi bukan berarti mudah terpengaruh oleh informasi sembarangan. Individu sukses memiliki kemampuan kritis dalam menyaring dan mengevaluasi informasi. Mereka teliti dalam memilih sumber yang kredibel dan terpercaya sebelum mengambil keputusan. Hal ini merupakan kunci dalam pengambilan keputusan yang tepat dan efektif dalam lingkungan yang dinamis.

  6. Memberdayakan Mereka yang Terpinggirkan: Individu sukses tidak hanya fokus pada diri sendiri. Mereka menyadari pentingnya membangun ekosistem yang mendukung semua orang, termasuk mereka yang sering diremehkan. Dengan memberdayakan orang lain, mereka menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan inovatif, yang pada akhirnya akan menguntungkan semua pihak. Hal ini menunjukkan kepemimpinan yang inklusif dan berwawasan jauh.

Kesimpulannya, kesuksesan bukanlah semata-mata hasil dari bakat bawaan atau keberuntungan, tetapi merupakan hasil dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Dengan mengadopsi keenam kebiasaan ini, individu dapat meningkatkan peluang mereka untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan dan bermakna.