Musim mudik Lebaran menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga kesehatan, terutama kebersihan organ intim saat menggunakan fasilitas umum seperti toilet di rest area. Lonjakan pengguna seringkali berbanding terbalik dengan kondisi kebersihan toilet, sehingga penting bagi pemudik untuk mengambil langkah-langkah pencegahan infeksi.

Perbedaan Anatomi, Perbedaan Perlakuan

Dokter Hilman Hadiansyah, SpU, menjelaskan bahwa perbedaan anatomi antara pria dan wanita memengaruhi cara menjaga kebersihan organ intim. Pria memiliki uretra yang lebih panjang (15-25 cm) dibandingkan wanita (2-3 cm), membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih (ISK).

Tips untuk Pria:

• Bilas dengan air mengalir setelah buang air kecil.

Tips untuk Wanita:

• Prioritaskan Kebersihan Toilet: Jika menggunakan toilet duduk, bersihkan dan keringkan dudukan sebelum digunakan.
• Air Mengalir adalah Kunci: Gunakan air mengalir untuk membersihkan area intim setelah buang air kecil. Hindari air yang tergenang karena berpotensi mengandung kuman.
• Teknik Membasuh yang Benar: Basuh dari depan ke belakang untuk mencegah perpindahan kuman dari anus ke vagina.
• Atur Tekanan Air Bidet: Jika menggunakan bidet, atur tekanan air agar tidak terlalu kuat, karena dapat mendorong kuman masuk ke dalam organ intim.

Tips Umum untuk Pria dan Wanita:

• Jaga Kelembaban: Keringkan area intim sebelum mengenakan pakaian dalam. Kondisi lembab memicu pertumbuhan bakteri dan meningkatkan risiko infeksi, terutama saat perjalanan jauh dan banyak duduk.

Mengapa Air Mengalir Lebih Baik?

Air mengalir membantu menghilangkan kuman dan kotoran secara efektif, berbeda dengan air yang tergenang yang justru bisa menjadi sarang bakteri. Jika memungkinkan, selalu pilih toilet yang menyediakan air mengalir.

Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati

Menjaga kebersihan organ intim selama perjalanan mudik adalah investasi kesehatan jangka panjang. Dengan menerapkan tips di atas, Anda dapat meminimalkan risiko infeksi dan menikmati perjalanan yang nyaman dan aman.