TNI Evakuasi Puluhan Pengajar dan Tenaga Kesehatan Pasca-Serangan Brutal di Yahukimo: Upaya Pemulihan dan Pengejaran Pelaku Ditingkatkan

Evakuasi Massal Tenaga Pengajar dan Kesehatan di Yahukimo Pasca-Serangan OPM

Jayapura, Papua - Pasca-serangan brutal yang diklaim dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama aparat keamanan telah berhasil mengevakuasi 42 tenaga pengajar dan tenaga kesehatan (nakes) ke Jayapura pada hari Minggu (23/3/2025). Evakuasi ini dilakukan sebagai respons cepat terhadap situasi keamanan yang memburuk akibat serangan yang menewaskan enam guru dan tenaga medis.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa TNI telah mengerahkan personel untuk melaksanakan evakuasi korban, mengamankan wilayah yang terdampak, serta mendukung upaya pemulihan situasi pasca-tindakan keji yang dilakukan oleh kelompok OPM. "TNI berkomitmen penuh untuk melindungi masyarakat, terutama para tenaga pendidik dan kesehatan yang bertugas di daerah-daerah terpencil. Keberadaan mereka sangat krusial bagi kemajuan dan masa depan masyarakat Papua," ujarnya.

Peningkatan Keamanan dan Koordinasi dengan Pemerintah Daerah

Menyusul insiden tragis ini, TNI telah meningkatkan pengamanan di wilayah-wilayah yang dianggap rawan dan terus berkoordinasi erat dengan pemerintah daerah. Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan penegakan hukum terhadap para pelaku dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

"TNI tidak akan mentolerir aksi-aksi biadab yang mengancam keselamatan warga sipil dan stabilitas keamanan di Papua. Kami akan terus bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat," tegas Brigjen Kristomei Sianturi.

Identifikasi Pelaku dan Motif Serangan

Informasi awal mengindikasikan bahwa serangan ini diduga dilakukan oleh kelompok OPM yang dipimpin oleh Elkius Kobak. Kelompok ini sebelumnya dilaporkan meminta sejumlah uang kepada para tenaga pengajar. Ketika permintaan tersebut tidak dipenuhi, mereka melakukan aksi kekerasan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan fasilitas publik. Selain pembunuhan, kelompok tersebut juga melakukan penganiayaan terhadap enam guru dan tenaga medis, membakar gedung sekolah dan rumah guru, serta menyebarkan teror di tengah masyarakat.

Langkah-Langkah Selanjutnya

Berikut adalah langkah-langkah yang akan diambil oleh TNI dan pemerintah daerah:

  • Peningkatan Patroli Keamanan: Meningkatkan intensitas patroli keamanan di wilayah-wilayah rawan untuk mencegah serangan susulan.
  • Pengejaran Pelaku: Melakukan pengejaran intensif terhadap kelompok OPM pimpinan Elkius Kobak.
  • Pemulihan Trauma: Memberikan dukungan psikologis dan trauma healing kepada para korban selamat dan masyarakat yang terdampak.
  • Perbaikan Infrastruktur: Memperbaiki dan membangun kembali fasilitas-fasilitas publik yang rusak akibat serangan.
  • Pemberdayaan Masyarakat: Meningkatkan program-program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi potensi konflik.

TNI dan pemerintah daerah berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam menciptakan Papua yang aman, damai, dan sejahtera bagi seluruh masyarakat.