Antisipasi Kepadatan, Penumpang Stasiun Pasar Senen Manfaatkan WFA untuk Mudik Lebih Awal
Arus Mudik Dini Mulai Terlihat di Stasiun Pasar Senen
Jakarta, [Tanggal Sekarang] - Stasiun Pasar Senen, jantung transportasi kereta api di Jakarta Pusat, menunjukkan peningkatan aktivitas penumpang yang signifikan menjelang perayaan Idul Fitri 2025. Fenomena ini mengindikasikan dimulainya arus mudik dini, di mana para penumpang memilih untuk melakukan perjalanan ke kampung halaman lebih awal guna menghindari kepadatan puncak yang diperkirakan akan terjadi mendekati hari raya.
Beberapa faktor mendorong keputusan para pemudik untuk berangkat lebih awal. Salah satunya adalah fleksibilitas yang ditawarkan oleh sistem kerja work from anywhere (WFA) atau kerja jarak jauh. Kebijakan ini memungkinkan para pekerja untuk menjalankan tugas-tugasnya dari lokasi mana pun, termasuk dari kampung halaman mereka, sehingga membebaskan mereka dari keharusan untuk berada di kota tempat mereka bekerja menjelang Lebaran.
Alasan Pemudik Memilih Mudik Lebih Awal
Berikut beberapa alasan utama mengapa para penumpang di Stasiun Pasar Senen memutuskan untuk mudik lebih awal:
- Fleksibilitas Kerja: Sistem WFA memungkinkan mereka untuk bekerja dari kampung halaman.
- Menghindari Kepadatan: Mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang hari raya.
- Menikmati Suasana Ramadhan di Kampung Halaman: Memiliki waktu lebih banyak bersama keluarga selama bulan puasa.
- Kenyamanan Perjalanan: Menghindari desak-desakan di stasiun dan di dalam kereta.
Utami Roro, seorang pemudik berusia 27 tahun yang hendak menuju Yogyakarta, mengungkapkan bahwa fleksibilitas pekerjaannya menjadi alasan utama keputusannya untuk mudik lebih awal. Ia juga menyadari sulitnya mendapatkan tiket kereta api untuk tanggal-tanggal populer menjelang Lebaran.
"Kebetulan saya kerjanya remote, bisa fleksibel lah. Kemarin pas war tiket buat mudik yang H-1 atau H-2 itu sudah susah, jadi saya pilih berangkat sekarang. Lagipula ini pas weekend juga, jadi cocok saya mudik duluan," ujar Utami.
Senada dengan Utami, Radit, seorang pemudik berusia 31 tahun yang akan pulang ke Semarang, juga memanfaatkan kebijakan WFA dari kantornya. Ia mengaku langsung memesan tiket kereta api seminggu sebelum Lebaran setelah mengetahui bahwa dirinya dapat bekerja dari mana saja.
"Karena ada kesempatannya, jadi pulang cepat. Mulai Senin itu sudah bisa kerja dari mana saja. Pas tahu langsung pesan kereta seminggu sebelum Lebaran," kata Radit.
Karmanah, seorang ibu berusia 51 tahun, memilih mudik lebih awal demi kenyamanan dirinya dan kedua anaknya. Ia tidak ingin mengulang pengalaman kurang menyenangkan pada musim mudik Lebaran tahun sebelumnya, ketika ia harus berdesak-desakan di stasiun dan di dalam kereta yang penuh sesak.
"Saya sengaja berangkat lebih awal supaya nggak terlalu padat di stasiun dan di dalam kereta. Kalau mepet Lebaran biasanya penuh sesak, jadi lebih baik berangkat sekarang," tutur Karmanah.
Kondisi Stasiun Pasar Senen
Meskipun belum memasuki puncak arus mudik, Stasiun Pasar Senen tampak ramai dipadati penumpang. Utami bahkan mengaku terkejut dengan kondisi stasiun yang lebih ramai dari perkiraannya. Namun, secara umum, situasi di stasiun masih terkendali dan kondusif. Diharapkan kondisi ini dapat terus terjaga hingga puncak arus mudik nanti.
Fenomena mudik lebih awal ini menunjukkan adanya perubahan perilaku masyarakat dalam merencanakan perjalanan mudik. Fleksibilitas kerja dan kesadaran akan pentingnya kenyamanan perjalanan menjadi faktor-faktor penting yang memengaruhi keputusan mereka. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang menerapkan sistem WFA, diperkirakan tren mudik lebih awal akan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang.