Banjir Ancam Komponen Vital Motor Matik: CVT dan Sistem Kelistrikan Jadi Sasaran Utama

Banjir Ancam Komponen Vital Motor Matik: CVT dan Sistem Kelistrikan Jadi Sasaran Utama

Hujan deras yang melanda Jabodetabek beberapa hari terakhir mengakibatkan genangan air di sejumlah wilayah, menimbulkan tantangan bagi pengendara sepeda motor matik yang terpaksa menerjang banjir untuk melanjutkan perjalanan. Kondisi ini berpotensi menimbulkan kerusakan signifikan pada komponen vital kendaraan, khususnya pada sistem transmisi otomatis atau Continuously Variable Transmission (CVT) dan sistem kelistrikan. Ali Fuqron, teknisi dari Suzuki Meril, memaparkan risiko kerusakan yang mengintai pengendara yang nekat menerjang banjir.

Menurut Ali, komponen CVT seperti kampas kopling, v-belt, dan bearing sangat rentan terhadap kerusakan akibat paparan air, terutama air yang bercampur lumpur. Air yang masuk ke dalam rumah CVT dapat menyebabkan peningkatan gesekan antar komponen, yang berujung pada keausan prematur dan bahkan kerusakan permanen. Proses perbaikan kerusakan pada komponen-komponen ini dapat memakan biaya yang tidak sedikit, mengingat tingkat kerumitan sistem CVT pada sepeda motor matik modern.

Selain CVT, sistem kelistrikan juga menjadi sasaran utama ancaman banjir. Air yang masuk melalui celah-celah bodi motor dapat menyebabkan korsleting pada Engine Control Unit (ECU), komponen vital yang mengatur pengapian dan sistem bahan bakar. Kerusakan ECU, yang merupakan otak dari sistem pengapian dan bahan bakar motor matik modern, berpotensi mengakibatkan motor mati mendadak, sulit dihidupkan, dan membutuhkan biaya perbaikan yang tinggi. Risiko ini semakin besar jika genangan air cukup dalam dan mengandung material konduktif seperti lumpur.

Untuk mencegah kerusakan fatal pada sepeda motor matik akibat terendam banjir, Ali Fuqron memberikan beberapa rekomendasi penting. Ia menyarankan pengendara untuk menghindari menerobos genangan air yang tingginya melebihi setengah roda motor. Jika terpaksa harus menerjang banjir, pengendara diimbau untuk melakukan pengecekan menyeluruh pada sepeda motornya di bengkel resmi setelahnya. Pengecekan meliputi pemeriksaan filter udara, busi, dan rumah CVT untuk memastikan tidak ada air yang masuk ke dalam sistem. Jika ditemukan adanya air yang masuk, proses pengeringan dan pembersihan harus segera dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Ketelitian dalam melakukan pengecekan dan perawatan pasca-banjir sangat krusial untuk menjaga performa dan usia pakai sepeda motor.

Langkah antisipatif lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan mewaspadai prakiraan cuaca dan merencanakan perjalanan agar terhindar dari risiko terjebak banjir. Penggunaan pelindung mesin dan komponen kelistrikan juga dapat membantu meminimalisir risiko kerusakan akibat genangan air. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat, pengendara dapat meminimalisir risiko kerusakan pada sepeda motor matik akibat banjir dan mengurangi kerugian finansial yang mungkin timbul.

Langkah-langkah Pencegahan Kerusakan Motor Matik Akibat Banjir:

  • Hindari menerobos banjir jika tinggi genangan melebihi setengah roda.
  • Segera lakukan pengecekan di bengkel resmi setelah menerobos banjir.
  • Periksa filter udara, busi, dan rumah CVT secara teliti.
  • Segera keringkan dan bersihkan komponen yang terendam air.
  • Pertimbangkan penggunaan pelindung mesin dan komponen kelistrikan.
  • Waspadai prakiraan cuaca dan rencanakan perjalanan dengan bijak.