Antisipasi Lonjakan Permintaan Daging, Lhokseumawe Siapkan Ratusan Sapi untuk Tradisi Meugang Lebaran
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, Pemerintah Kota Lhokseumawe, Aceh, mengambil langkah antisipatif untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat dalam tradisi meugang. Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Pangan (DKPPP) Kota Lhokseumawe telah menyiapkan sebanyak 785 ekor sapi yang akan didistribusikan ke berbagai kecamatan di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPPP Lhokseumawe, Afriza, menjelaskan bahwa pendistribusian sapi ini dilakukan secara merata sesuai dengan kebutuhan masing-masing kecamatan. "Kami telah mengalokasikan 155 sapi untuk Kecamatan Muara Satu, 100 sapi untuk Muara Dua, 365 sapi untuk Banda Sakti, dan 165 sapi untuk Kecamatan Blang Mangat," ungkap Afriza melalui sambungan telepon.
Tradisi meugang merupakan sebuah tradisi yang telah mengakar kuat dalam budaya masyarakat Aceh. Tradisi ini ditandai dengan memasak dan menyantap hidangan daging bersama keluarga dan kerabat sebelum memasuki hari-hari besar Islam. Meugang sendiri dilaksanakan tiga kali dalam setahun, yakni menjelang bulan Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, dan Hari Raya Idul Adha.
Selain sapi, DKPPP Lhokseumawe juga menyediakan alternatif daging lainnya seperti kambing, ayam broiler, ayam buras, ayam ras, dan itik. Langkah ini diambil untuk memberikan pilihan yang lebih beragam kepada masyarakat dan mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga daging sapi.
Berikut adalah rincian ketersediaan hewan ternak dan unggas lainnya:
- Kambing Jantan: 45 ekor (Banda Sakti: 15 ekor, Muara Dua: 5 ekor, Blang Mangat: 15 ekor, Muara Satu: 10 ekor)
- Ayam Broiler: 21.950 ekor (Harga: Rp 55.000 - Rp 75.000 per ekor)
- Ayam Buras: 3.350 ekor (Harga: Rp 60.000 - Rp 110.000 per ekor)
- Ayam Ras: 2.450 ekor (Harga: Rp 45.000 - Rp 55.000 per ekor)
- Itik: 2.000 ekor (Harga: Rp 80.000 - Rp 200.000 per ekor)
Afriza menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap seluruh sapi yang akan didistribusikan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa daging yang dikonsumsi masyarakat aman dan layak konsumsi. "Kami pastikan semua sapi yang disediakan telah diperiksa kesehatan, sehingga laik konsumsi dan tidak ada penyakit," tegasnya.
Langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga daging dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjalankan tradisi meugang dengan lancar dan khidmat. Dengan ketersediaan hewan ternak dan unggas yang mencukupi, diharapkan tidak terjadi lonjakan harga yang signifikan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Diperkirakan harga daging sapi akan berada dikisaran 170 ribu hingga 180 ribu rupiah per kilogram. Sedangkan harga kambing diperkirakan akan dijual antara 100 ribu hingga 130 ribu per kilogram.
Sebagian besar sapi yang disediakan berasal dari daerah-daerah sekitar Lhokseumawe, seperti Kabupaten Aceh Utara, Bireuen, dan Aceh Tamiang. Hal ini menunjukkan adanya sinergi antar daerah dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, khususnya menjelang hari-hari besar keagamaan.