Kontroversi di GP China: Ferrari dan Alpine Terlibat Diskualifikasi Pasca-Balapan
Drama Pasca-Balapan di Sirkuit Shanghai: Ferrari dan Alpine Terkena Sanksi Diskualifikasi
Dunia Formula 1 kembali dikejutkan dengan serangkaian diskualifikasi pasca-balapan yang menimpa tim Ferrari dan Alpine dalam gelaran GP China 2025 di Sirkuit Internasional Shanghai. Keputusan kontroversial ini mengubah secara signifikan hasil akhir balapan dan memicu perdebatan di kalangan penggemar dan pengamat. Lewis Hamilton dan Charles Leclerc dari Ferrari, serta Pierre Gasly dari Alpine, menjadi pusat perhatian setelah mobil mereka dinyatakan tidak memenuhi regulasi teknis FIA.
Inspeksi teknis pasca-balapan mengungkap bahwa mobil Hamilton melanggar aturan terkait ketebalan skid block. Regulasi F1 secara ketat mengatur ketebalan minimum skid block untuk alasan keselamatan dan performa. Data menunjukkan bahwa skid block mobil Hamilton berada di bawah standar minimum 9 mm, dengan catatan 8,6 mm di sisi kiri, 8,6 mm di tengah, dan 8,5 mm di sisi kanan. Pelanggaran ini mengakibatkan Hamilton kehilangan poin yang diraihnya setelah finis di posisi keenam.
Masalah serupa juga menghampiri Leclerc dan Gasly. Mobil mereka kedapatan memiliki berat di bawah batas minimum 800 kg setelah pengurasan bahan bakar. FIA menetapkan berat minimum untuk memastikan semua tim memiliki beban yang sama dan tidak mengambil keuntungan ilegal dengan mengurangi berat mobil. Berat mobil Leclerc dan Gasly tercatat hanya 799 kg, yang berujung pada diskualifikasi mereka.
Implikasi Hasil Diskualifikasi
Diskualifikasi ini membawa perubahan signifikan pada hasil akhir balapan GP China 2025:
- Esteban Ocon (yang sebelumnya finis ketujuh) naik ke posisi kelima.
- Kimi Antonelli (yang sebelumnya finis kedelapan) naik ke posisi keenam.
- Alexander Albon naik ke posisi ketujuh (dari posisi awal kesembilan).
- Oliver Bearman, yang sebelumnya berada di urutan 10, sekarang mengisi posisi kedelapan.
- Lance Stroll naik ke posisi kesembilan dari posisi awal 12.
- Carlos Sainz, yang awalnya finis ke-12, berhasil mengamankan posisi 10.
Keputusan ini tentu saja menimbulkan kekecewaan bagi tim Ferrari dan Alpine, yang kehilangan poin berharga dalam perburuan gelar juara dunia. Sementara itu, tim-tim lain yang diuntungkan dari perubahan hasil ini berusaha memaksimalkan momentum untuk balapan selanjutnya.
Menuju Suzuka: Fokus Beralih ke GP Jepang
Dunia Formula 1 kini mengalihkan perhatian ke Suzuka, Jepang, di mana seri balapan berikutnya akan digelar pada 6 April. Tim-tim akan bekerja keras untuk menganalisis data dari GP China dan melakukan penyesuaian yang diperlukan pada mobil mereka. GP Jepang diharapkan menjadi ajang pembuktian bagi Ferrari dan Alpine untuk bangkit kembali setelah hasil mengecewakan di Shanghai.
Dampak diskualifikasi ini tidak hanya memengaruhi hasil balapan tetapi juga berpotensi memengaruhi jalannya kejuaraan secara keseluruhan. Persaingan ketat antar tim semakin memanas, dan setiap poin menjadi sangat berharga dalam perburuan gelar juara dunia Formula 1 2025.