DPR RI Mengutuk Keras Serangan KKB Terhadap Guru dan Tenaga Kesehatan di Yahukimo: Pelanggaran Kemanusiaan!
DPR RI Geram Atas Serangan Brutal KKB di Yahukimo
Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyampaikan kecaman keras atas aksi kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap para guru dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan tindakan biadab dan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia.
"Kami sangat mengutuk keras tindakan brutal KKB yang telah merenggut nyawa para guru dan tenaga kesehatan yang sedang menjalankan tugas mulia di wilayah Yahukimo," tegas Lalu Hadrian Irfani dalam keterangan persnya, Minggu (23/03/2025). "Mereka adalah garda terdepan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di daerah terpencil. Serangan ini adalah serangan terhadap kemanusiaan dan peradaban."
Perlindungan dan Solusi Komprehensif Mendesak
Komisi X DPR RI mendesak pemerintah dan aparat keamanan untuk segera mengambil langkah-langkah konkret dalam melindungi para guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah-wilayah rawan konflik di Papua. Peningkatan keamanan, patroli rutin, dan penempatan personel keamanan di fasilitas pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas utama.
"Keamanan para guru dan tenaga kesehatan adalah tanggung jawab negara. Kami tidak ingin lagi mendengar ada kejadian serupa di masa mendatang," ujar Lalu Hadrian Irfani.
Lebih lanjut, Komisi X DPR RI mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk mencari solusi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan dalam menangani permasalahan di Papua. Pendekatan keamanan semata tidak akan menyelesaikan akar masalah. Diperlukan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur, pendidikan yang berkualitas, layanan kesehatan yang memadai, serta dialog yang inklusif dengan seluruh elemen masyarakat Papua.
"Pembangunan di Papua harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat dan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh warga negara. Dialog yang konstruktif dengan tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan perwakilan KKB juga perlu diintensifkan untuk mencari solusi damai yang dapat diterima oleh semua pihak," jelas Lalu Hadrian Irfani.
Evakuasi dan Harapan
Sebagai informasi, sebanyak 46 guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di Kabupaten Yahukimo telah dievakuasi ke Wamena, Jayawijaya, dan Sentani, Jayapura pada hari Sabtu (22/03/2025), sebagai respons cepat atas serangan tragis tersebut. Evakuasi ini dilakukan dengan menggunakan pesawat perintis milik Adventist Aviation Indonesia.
Komisi X DPR RI berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan para guru, tenaga kesehatan, serta seluruh masyarakat Papua dapat hidup aman, damai, dan sejahtera. "Kami berharap agar para guru dan tenaga kesehatan yang telah dievakuasi dapat segera kembali bertugas dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat harus bersatu padu menciptakan kondisi yang kondusif bagi pembangunan Papua yang lebih baik," pungkas Lalu Hadrian Irfani.
Komisi X DPR RI akan terus mengawal kasus ini dan memastikan bahwa pemerintah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi para guru, tenaga kesehatan, dan seluruh masyarakat Papua. Mereka juga menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mendoakan agar situasi di Papua segera kondusif dan damai.
Daftar Korban dan Lokasi
Serangan KKB yang terjadi pada Jumat (21/03/2025) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, menewaskan enam orang guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di SD YPK dan Puskesmas Anggruk.
- Guru SD YPK Anggruk
- Tenaga Kesehatan Puskesmas Anggruk
Identitas para korban masih dalam proses identifikasi oleh pihak berwajib. Pemerintah daerah dan aparat keamanan terus berupaya untuk menenangkan masyarakat dan mencegah terjadinya aksi balas dendam.