Polda Jatim Gelar Operasi Ketupat Semeru 2025: Pengamanan Mudik Lebaran Ditingkatkan dengan Teknologi
Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) secara resmi meluncurkan Operasi Ketupat Semeru 2025, sebuah inisiatif komprehensif yang dirancang untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini. Operasi yang berlangsung selama 17 hari, mulai dari hari ini hingga 8 April 2025, melibatkan ribuan personel gabungan dan pemanfaatan teknologi mutakhir untuk memantau dan mengelola lalu lintas secara efektif.
Kombes Pol. Komarudin, Direktur Lalu Lintas Polda Jatim, menjelaskan bahwa lebih dari 15.231 personel diterjunkan dalam operasi ini. Kekuatan personel ini terdiri dari anggota Polri, TNI, dan instansi terkait lainnya. Mereka akan ditempatkan di 149 pos pengamanan, 41 pos pelayanan, dan 13 pos terpadu yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur. Pos-pos ini berfungsi sebagai pusat informasi, bantuan medis, dan tempat istirahat bagi para pemudik.
"Kami telah mempersiapkan strategi yang matang untuk menghadapi lonjakan volume kendaraan selama periode mudik dan balik Lebaran," ujar Kombes Pol. Komarudin. "Prioritas utama kami adalah memastikan keselamatan para pemudik dan mencegah terjadinya kemacetan parah."
Salah satu aspek penting dari Operasi Ketupat Semeru 2025 adalah pemanfaatan teknologi. Ditlantas Polda Jatim mengoptimalkan penggunaan aplikasi Mahameru Quick Response, sebuah sistem canggih yang memungkinkan pemantauan lalu lintas secara real-time. Aplikasi ini terhubung dengan 1.361 kamera pemantau yang tersebar di jalan tol dan arteri. Rinciannya:
- Jalan Tol: 84 titik
- Jalan Arteri: 1.277 titik
- Dashcam Patroli: 107 unit
Selain itu, aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur traffic counting yang berfungsi untuk menghitung volume kendaraan yang masuk dan keluar Jawa Timur. Data ini akan digunakan oleh petugas untuk mengambil keputusan terkait rekayasa lalu lintas, seperti penerapan sistem contraflow atau pengalihan arus, guna mencegah kemacetan.
Kombes Pol. Komarudin menambahkan bahwa Polda Jatim juga telah menyiapkan berbagai aplikasi lain yang dapat diakses oleh masyarakat untuk memantau situasi terkini di jalan raya dan mendapatkan informasi tentang rekayasa lalu lintas yang mungkin diterapkan. Puncak arus mudik di Jawa Timur diperkirakan terjadi pada 27-28 Maret 2025, sementara puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 5-7 April 2025.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik untuk mempersiapkan diri dengan baik, mematuhi peraturan lalu lintas, dan selalu menjaga kondisi fisik agar tetap fit," pesan Kombes Pol. Komarudin. "Dengan kerja sama dari semua pihak, kami yakin Operasi Ketupat Semeru 2025 dapat berjalan dengan sukses dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh pemudik."
Dengan persiapan matang, dukungan teknologi, dan sinergi antarinstansi, Polda Jatim optimis dapat mengamankan arus mudik Lebaran 2025 dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.