Nostalgia Monster Raksasa: Godzilla (1998) Hiasi Layar Kaca di Program Sahur
markdown Menjelang waktu sahur, layar kaca Trans TV akan diramaikan oleh kehadiran monster ikonik, Godzilla. Namun, kali ini bukan versi terbaru, melainkan film Godzilla rilisan tahun 1998 yang disutradarai oleh Roland Emmerich. Film ini, meski menuai pro dan kontra di kalangan penggemar setia Godzilla, tetap menjadi fenomena blockbuster pada masanya.
Godzilla (1998) memang tidak bisa dibilang sebagai adaptasi yang sepenuhnya setia pada pakem Godzilla versi Jepang. Desain monster yang lebih menyerupai iguana raksasa ketimbang monster kadal klasik menjadi salah satu poin yang banyak dikritik. Meskipun demikian, film ini sukses mencetak box office dengan pendapatan global mencapai $379 juta, jauh melampaui anggaran produksinya yang berkisar antara $130-$150 juta. Kesuksesan komersial ini tak lepas dari daya tarik visual efek yang memukau pada zamannya, serta strategi pemasaran yang gencar.
Sinopsis Singkat
Kisah Godzilla (1998) bermula ketika sebuah kapal nelayan Jepang diserang oleh makhluk misterius di Samudra Pasifik. Satu-satunya korban selamat, sang kapten kapal, hanya mampu menyebutkan satu nama: Godzilla. Kejadian ini memicu investigasi oleh pihak militer, yang kemudian menemukan jejak kaki berukuran raksasa. Dr. Nick Tatopoulos (diperankan oleh Matthew Broderick), seorang ilmuwan yang ahli dalam bidang mutasi radiasi, direkrut untuk membantu mengidentifikasi makhluk tersebut.
Nick menyimpulkan bahwa Godzilla adalah seekor iguana yang mengalami mutasi akibat paparan radiasi nuklir. Monster tersebut bergerak menuju New York City, menyebabkan kekacauan dan kepanikan massal. Militer berusaha keras untuk menghentikan Godzilla, tetapi ukurannya yang luar biasa dan kekuatannya yang dahsyat membuat tugas tersebut sangat sulit.
Di tengah kekacauan, seorang agen rahasia Prancis bernama Philippe Roaché (diperankan oleh Jean Reno) muncul dengan misi rahasia terkait Godzilla dan dampak radiasi nuklir. Selain itu, ada juga Audrey Timmonds (Maria Pitillo), seorang reporter ambisius, dan Victor 'Animal' Palotti (Hank Azaria), seorang juru kamera yang selalu mencari berita eksklusif.
Lebih dari Sekadar Monster Movie
Godzilla (1998) menawarkan lebih dari sekadar aksi pertempuran monster raksasa. Film ini juga menyentuh isu-isu lingkungan, dampak radiasi nuklir, dan peran media dalam meliput peristiwa besar. Meskipun desain Godzilla-nya berbeda dari versi klasik, film ini tetap menyajikan adegan-adegan yang mendebarkan dan efek visual yang memukau. Bagi para penggemar film monster movie, Godzilla (1998) tetap menjadi tontonan yang menghibur dan memacu adrenalin.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan Godzilla (1998) dalam program Blockbuster Sahur Trans TV. Sambil menunggu waktu imsak, nikmati aksi monster raksasa yang menghancurkan kota New York dan saksikan bagaimana umat manusia berjuang untuk bertahan hidup.
Daftar Pemain Utama:
- Matthew Broderick sebagai Dr. Nick Tatopoulos
- Jean Reno sebagai Philippe Roaché
- Maria Pitillo sebagai Audrey Timmonds
- Hank Azaria sebagai Victor 'Animal' Palotti
Mengapa Menonton?
- Nostalgia: Mengenang film blockbuster era 90-an.
- Aksi: Menyaksikan aksi penghancuran kota oleh monster raksasa.
- Hiburan: Menikmati tontonan yang seru dan mendebarkan menjelang sahur.