RUPST BRI Hari Ini: Investor Menanti Kepastian Dividen Jumbo di Tengah Rencana Buyback Saham

RUPST BRI Hari Ini: Investor Menanti Kepastian Dividen Jumbo di Tengah Rencana Buyback Saham

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Pasar modal Indonesia tengah menantikan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang digelar hari ini. Fokus utama para investor tertuju pada keputusan final terkait pembagian dividen dari laba bersih tahun 2024, serta rencana buyback saham perseroan.

Sinyal Dividen Menggiurkan

Manajemen BRI sebelumnya telah memberikan sinyalemen positif terkait potensi dividen yang akan dibagikan. Direktur Utama BRI, Sunarso, mengindikasikan bahwa rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) tahun ini tidak akan lebih rendah dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, BRI membagikan dividen sebesar Rp 48,1 triliun, setara dengan 79,63% dari total laba tahun tersebut, atau Rp 319 per lembar saham.

"Maka gambaran kira-kira berapa dividend payout ratio saya kira mungkin mudah-mudahan tidak kurang dibandingkan tahun lalu. Ya di kisaran antara 80 persen sampai 85 persen dari laba," ujar Sunarso dalam sebuah kesempatan.

Jika proyeksi tersebut terealisasi, maka investor BBRI berpotensi menerima dividen yang cukup besar, mengingat laba bersih konsolidasian BRI pada tahun 2024 mencapai Rp 60,64 triliun. Analis pasar memperkirakan, dengan rasio pembayaran dividen di kisaran 80-85%, dividen per lembar saham BBRI dapat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Modal Kuat untuk Dividen dan Pertumbuhan

Sunarso juga menekankan bahwa BRI memiliki posisi permodalan yang sangat kuat, dengan rasio kecukupan modal (CAR) mencapai sekitar 26% pada akhir tahun 2024. Angka ini jauh di atas batas minimum yang dipersyaratkan regulator, yaitu sekitar 17%. Dengan kondisi ini, BRI memiliki fleksibilitas yang besar untuk membagikan dividen yang optimal, sekaligus tetap menjaga kemampuan untuk membiayai pertumbuhan bisnis di masa depan.

"Jadi artinya apa? sampai lima tahun ke depan, berapapun labanya sebenarnya layak untuk dibagi sebagai dividen," imbuh Sunarso.

Rencana Buyback Saham

Selain dividen, agenda penting lain dalam RUPST kali ini adalah persetujuan atas rencana pembelian kembali saham (buyback) perseroan. BRI berencana melakukan buyback saham dengan nilai maksimal Rp 3 triliun. Langkah ini dapat memberikan sentimen positif bagi pasar, karena menunjukkan keyakinan manajemen terhadap prospek bisnis BRI dan berpotensi meningkatkan nilai saham.

Agenda RUPST Lainnya

Selain agenda utama terkait dividen dan buyback saham, RUPST BRI juga akan membahas beberapa agenda penting lainnya, antara lain:

  • Perubahan susunan pengurus perseroan.
  • Persetujuan pengkinian rencana aksi pemulihan (recovery plan) BRI.
  • Pengalihan saham hasil buyback yang disimpan sebagai saham treasuri perseroan.
  • Penetapan plafon (limit) hapus tagih atas piutang pokok macet yang telah dihapusbuku.

Kinerja Solid BRI di Tahun 2024

Sebagai informasi tambahan, BRI mencatatkan kinerja yang solid sepanjang tahun 2024. Laba bersih konsolidasian mencapai Rp 60,64 triliun, dengan kontribusi signifikan dari penyaluran kredit ke sektor UMKM. Sepanjang tahun 2024, BRI menyalurkan kredit senilai Rp 1.354,64 triliun, dengan Rp 1.110,37 triliun di antaranya disalurkan ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini menunjukkan komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan.

Hasil RUPST BRI hari ini akan menjadi perhatian utama para pelaku pasar, khususnya investor saham BBRI. Keputusan terkait dividen dan buyback saham akan menjadi faktor penentu arah pergerakan saham BBRI dalam beberapa waktu mendatang.