Nvidia Akui Dominasi Huawei di Tengah Pembatasan AS: Kompetitor Tangguh di Pasar Global

Nvidia Akui Dominasi Huawei di Tengah Pembatasan AS: Kompetitor Tangguh di Pasar Global

Raksasa produsen chip, Nvidia, secara terbuka mengakui kebangkitan dan daya saing Huawei di pasar teknologi global, meskipun perusahaan asal Tiongkok tersebut menghadapi serangkaian pembatasan ketat dari Amerika Serikat. Pengakuan ini muncul dalam laporan keuangan Nvidia, di mana Huawei untuk kedua kalinya berturut-turut dimasukkan sebagai salah satu pesaing utama. Huawei bersaing dengan Nvidia dalam empat dari lima kategori penting, termasuk chip, layanan cloud, pemrosesan cloud, dan produk jaringan.

CEO Nvidia, Jensen Huang, dalam pernyataannya yang dikutip dari CNBC, menegaskan bahwa persaingan di pasar Tiongkok sangat ketat. "Ada cukup banyak persaingan di China. Huawei, (juga) perusahaan lain, cukup bersemangat dan sangat, sangat kompetitif," ujarnya. Huang bahkan menyebut Huawei sebagai perusahaan teknologi paling tangguh di Tiongkok, mengakui kemampuannya untuk terus berkembang dan berinovasi di tengah tantangan yang ada.

Kebangkitan Huawei di Tengah Pembatasan

Sejak 2019, Huawei menghadapi pembatasan signifikan dari AS yang membatasi aksesnya terhadap teknologi dari pemasok Amerika, termasuk chip 5G canggih dan sistem operasi Android dari Google. Namun, pembatasan ini tidak menghentikan Huawei untuk terus berkembang. Sebaliknya, perusahaan ini justru menunjukkan tanda-tanda kebangkitan yang kuat.

Pada tahun 2024, pendapatan Huawei melonjak hingga lebih dari USD 118,27 miliar, menunjukkan pertumbuhan sebesar 22% dibandingkan tahun 2023. Ini merupakan pertumbuhan pendapatan tercepat sejak tahun 2016, yang mencerminkan ketahanan dan kemampuan adaptasi Huawei di pasar yang dinamis.

Huawei Sebagai Kekuatan AI yang Berkembang

Jensen Huang juga menyoroti meningkatnya pengaruh Huawei dalam bidang kecerdasan buatan (AI). Dalam wawancaranya dengan Financial Times, Huang mencatat bahwa kehadiran Huawei dalam sektor AI terus berkembang dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa Huawei tidak hanya bertahan, tetapi juga menjadi pemain kunci dalam teknologi masa depan.

Huang juga mengkritik upaya AS untuk mengekang Huawei, menyebut upaya tersebut kurang efektif. Terlepas dari pembatasan, Huawei terus menunjukkan ketangguhannya dan berhasil menaklukkan berbagai pasar yang dimasuki, termasuk sektor telekomunikasi, AI, dan bahkan bisnis smartphone yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Implikasi Global

Pengakuan Nvidia terhadap keperkasaan Huawei menggarisbawahi kompleksitas lanskap teknologi global. Pembatasan yang diberlakukan oleh AS tampaknya tidak menghalangi Huawei untuk terus berinovasi dan bersaing secara efektif. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas pembatasan tersebut dan dampaknya terhadap inovasi dan persaingan di pasar global.

Berikut point penting terkait berita:

  • Pengakuan Nvidia: Nvidia secara terbuka mengakui Huawei sebagai pesaing utama.
  • Pembatasan AS: Huawei menghadapi pembatasan ketat dari AS sejak 2019.
  • Pertumbuhan Pendapatan: Pendapatan Huawei melonjak 22% pada tahun 2024.
  • Kekuatan AI: Huawei semakin berpengaruh dalam bidang kecerdasan buatan.
  • Kritik terhadap Pembatasan: CEO Nvidia mengkritik upaya AS untuk mengekang Huawei.

Dengan terus berkembangnya teknologi dan dinamika geopolitik, persaingan antara Nvidia dan Huawei akan terus menjadi sorotan dan berdampak pada arah perkembangan industri teknologi global.