Wall Street Rebound di Akhir Pekan: Sinyal Fleksibilitas Tarif Trump Meredakan Kekhawatiran Investor
Wall Street Menguat di Tengah Isu Tarif dan Data Ekonomi
Pasar saham Amerika Serikat menunjukkan ketahanan di penutupan perdagangan akhir pekan lalu, bangkit dari tekanan jual yang sempat mendera. Sentimen pasar sedikit membaik setelah Presiden Donald Trump mengisyaratkan kemungkinan adanya fleksibilitas dalam kebijakan tarif yang sebelumnya menjadi momok bagi investor. Perdagangan Jumat sore waktu New York (Sabtu pagi WIB) menjadi saksi bisu pemulihan indeks-indeks utama Wall Street.
Indeks S&P 500 berhasil mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,08 persen, mengakhiri sesi di level 5.667,56. Kenaikan ini menjadi oase di tengah gurun penurunan yang telah berlangsung selama empat minggu berturut-turut, dipicu oleh kekhawatiran seputar kebijakan perdagangan yang tidak menentu, ancaman resesi yang membayangi, dan pergeseran sentimen terhadap saham-saham teknologi raksasa. Indeks Nasdaq Composite, yang sarat dengan saham-saham teknologi, membukukan performa yang lebih baik dengan kenaikan 0,52 persen, ditutup pada angka 17.784,05. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average, yang terdiri dari 30 saham perusahaan-perusahaan blue-chip, juga ikut bergerak naik, bertambah 32,03 poin atau 0,08 persen, dan mengakhiri perdagangan di level 41.985,35.
Kenaikan ini terjadi meskipun investor masih diliputi kecemasan mengenai potensi perlambatan laju pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, terutama menjelang tenggat waktu penerapan tarif balasan pada tanggal 2 April 2025. Kebijakan tarif yang digagas oleh Trump ini menargetkan negara-negara yang dianggap memberlakukan bea masuk yang tidak adil terhadap produk-produk Amerika Serikat.
Sinyal Fleksibilitas Tarif Trump
Namun, Trump mencoba menenangkan kegelisahan investor dengan memberikan sinyal bahwa ada ruang untuk fleksibilitas dalam rencana penerapan tarif tersebut. Meskipun tidak memberikan rincian spesifik mengenai kemungkinan pengecualian tarif, seperti yang pernah diberlakukan untuk produsen mobil di awal Maret, pernyataan Trump ini cukup untuk memberikan dorongan positif bagi pasar. Spekulasi yang beredar menyebutkan bahwa cakupan tarif yang akan diterapkan mungkin akan lebih sempit dari yang diperkirakan sebelumnya, dan beberapa sektor industri tertentu mungkin akan dikecualikan.
Kekhawatiran investor sejatinya telah meningkat tajam akibat data sentimen konsumen yang menunjukkan pelemahan. Di tengah ketidakpastian ini, pernyataan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, muncul sebagai secercah harapan. Powell menyatakan bahwa dampak negatif dari kebijakan tarif yang digagas Trump diperkirakan hanya akan bersifat sementara.
Agenda Pasar Minggu Ini
Menatap pekan perdagangan yang baru, investor akan mencermati sejumlah data ekonomi penting yang dijadwalkan rilis. Data keyakinan konsumen akan dirilis pada hari Selasa, yang akan memberikan gambaran mengenai optimisme atau pesimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan prospek di masa depan. Selain itu, angka klaim pengangguran mingguan awal, yang akan dirilis pada hari Kamis, juga akan menjadi fokus perhatian, karena dapat memberikan indikasi mengenai kondisi pasar tenaga kerja.
Berikut adalah agenda ekonomi utama yang akan dipantau investor:
- Selasa: Data Keyakinan Konsumen
- Kamis: Angka Klaim Pengangguran Mingguan Awal