Moody's Pertahankan Peringkat Utang RI: Sinyal Positif Stabilitas Ekonomi dan Kepercayaan Investor
Moody's Konfirmasi Ketahanan Ekonomi Indonesia dengan Peringkat Stabil
Lembaga pemeringkat internasional Moody's Investors Service kembali memberikan angin segar bagi perekonomian Indonesia dengan mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) pada level Baa2, disertai outlook stabil. Keputusan ini menjadi penegasan atas fundamental ekonomi yang solid dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan di tengah volatilitas global yang masih tinggi.
Kepala Eksekutif Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menyambut baik keputusan Moody's. Ia menyatakan bahwa penilaian ini adalah bukti nyata dari efektivitas kebijakan yang konsisten dalam menjaga stabilitas ekonomi dan sektor keuangan. Mahendra juga menekankan pentingnya kepercayaan investor sebagai modal utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Faktor-faktor Pendukung Peringkat
Moody's menyoroti beberapa faktor utama yang menjadi landasan keyakinannya terhadap ketahanan ekonomi Indonesia, diantaranya:
- Kekayaan Sumber Daya Alam: Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, yang menjadi penyangga penting bagi perekonomian.
- Bonus Demografi: Struktur demografi Indonesia yang didominasi oleh usia produktif memberikan potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi.
- Permintaan Domestik yang Kuat: Konsumsi rumah tangga dan investasi domestik terus menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi.
- Kebijakan Peningkatan Daya Saing: Upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing sektor manufaktur dan komoditas terus berlanjut dan menunjukkan hasil positif.
Selain itu, Moody's juga mengapresiasi penguatan pendapatan negara, fleksibilitas fiskal, dan pendalaman pasar keuangan sebagai faktor yang mendukung peningkatan peringkat kredit Indonesia di masa depan.
Peran OJK dalam Menjaga Stabilitas
OJK sendiri terus berkomitmen untuk memperkuat stabilitas sektor keuangan melalui berbagai program prioritas di tahun 2025. Fokus utama adalah menciptakan ekosistem industri jasa keuangan yang sehat, inklusif, dan berdaya saing. Hal ini diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sinergi yang erat dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) juga menjadi kunci dalam memastikan stabilitas sistem keuangan terjaga. Langkah-langkah ini sejalan dengan visi pertumbuhan ekonomi yang tertuang dalam Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dengan fundamental ekonomi yang kuat, kebijakan yang konsisten, dan dukungan dari berbagai pihak, Indonesia optimis dapat terus menjaga stabilitas ekonomi dan menarik investasi untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.