Ifan Seventeen Ungkap Tantangan Berat Pimpin PFN: Bukan Sekadar Jabatan Santai!

Vokalis band Seventeen, Ifan Seventeen, baru-baru ini memberikan klarifikasi terkait penunjukannya sebagai Direktur Utama Perusahaan Film Negara (PFN). Melalui unggahannya di media sosial, Ifan menepis anggapan bahwa jabatan tersebut adalah posisi nyaman yang diincar banyak orang. Ia justru mengungkapkan bahwa sebelum dirinya, beberapa kandidat lain telah menolak tawaran tersebut karena menyadari kompleksitas permasalahan yang dihadapi PFN saat ini.

"Kenapa saya mau? Saya merasa sudah terlalu lama menikmati hidup yang nyaman di negara ini. Sekarang saatnya saya berkontribusi kembali," tulis Ifan, menunjukkan semangat pengabdiannya.

Ifan secara terbuka membeberkan kondisi PFN yang memprihatinkan. Perusahaan tersebut terlilit utang puluhan miliar rupiah, memiliki tunggakan pembayaran kepada vendor, dan menunggak Tunjangan Hari Raya (THR) karyawan. Selain itu, PFN juga menghadapi masalah peralatan syuting yang sudah ketinggalan zaman akibat transisi dari teknologi analog ke digital.

"Ini bukan pekerjaan yang bisa diselesaikan sambil ongkang-ongkang kaki lalu menerima gaji," tegasnya.

Penunjukan Ifan sebagai Dirut PFN sempat menuai pertanyaan dari berbagai pihak. Banyak yang meragukan kemampuannya memimpin perusahaan film mengingat latar belakangnya sebagai seorang musisi. Menanggapi kritik tersebut, Ifan menjelaskan bahwa seorang direktur utama tidak harus selalu menjadi ahli di bidang yang dikelola, melainkan harus memiliki kemampuan manajerial yang baik, mampu membangun tim yang solid, dan merumuskan strategi bisnis yang efektif.

Ia juga mencontohkan beberapa direktur utama PFN sebelumnya yang berasal dari latar belakang telekomunikasi dan migas, bukan dari industri kreatif. Selain itu, Ifan menegaskan bahwa dirinya memiliki pengalaman di industri film. Ia pernah menyutradarai tiga video klip Seventeen, menjadi eksekutif produser untuk film Kemarin (2020) dan Kau dan Dia (2022), serta terlibat dalam beberapa film dan web series.

"Bismillah, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengemban amanah ini," tulis Ifan.

Ifan juga menyatakan bahwa unggahannya tersebut akan menjadi postingan terakhirnya terkait PFN. Ia tidak ingin terlibat dalam drama yang berkepanjangan dan memilih untuk fokus pada pekerjaan yang ada di depan mata.

"Saya tidak ingin larut dalam drama, dan saya tidak menyukai drama!" tegasnya.

Sementara itu, Kementerian BUMN melalui Juru Bicara Putri Viola menjelaskan bahwa penunjukan Ifan didasari oleh keinginan untuk memberikan kesempatan kepada sosok muda yang kreatif dan memiliki pengalaman di dunia hiburan. Kementerian BUMN berharap Ifan dapat membawa angin segar dan inovasi bagi PFN.

Tantangan dan Harapan di Pundak Ifan

Penunjukan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PFN membawa harapan baru bagi kebangkitan perusahaan film legendaris tersebut. Namun, tugas berat telah menanti di depan mata. Selain mengatasi masalah keuangan yang membelit PFN, Ifan juga dituntut untuk melakukan modernisasi peralatan dan infrastruktur, meningkatkan kualitas produksi film, serta memperluas jaringan distribusi.

Keberhasilan Ifan dalam memimpin PFN akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, membangun tim yang solid dan kompeten, serta merumuskan strategi bisnis yang inovatif dan berkelanjutan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri film, dan masyarakat, juga akan menjadi faktor penentu dalam kesuksesan PFN di bawah kepemimpinan Ifan Seventeen.