Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Pelabuhan Merak dalam Kondisi Normal di Hari Pertama Operasi Ketupat

Pelabuhan Merak Siaga Hadapi Arus Mudik Lebaran 2025: Hari Pertama Operasi Ketupat Terpantau Normal

Merak, Banten - Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (23/3/2025) guna memastikan kesiapan menghadapi lonjakan arus mudik Lebaran 2025. Pantauan di hari pertama Operasi Ketupat menunjukkan situasi di pelabuhan masih terkendali dan dalam kondisi normal.

Irjen Pol Agus Suryonugroho menjelaskan bahwa meskipun arus mudik masih tergolong hijau, pihaknya telah menyiapkan serangkaian langkah antisipasi jika terjadi peningkatan volume kendaraan secara signifikan. Sistem delay system akan diberlakukan jika antrean kendaraan meluas hingga ke luar area pelabuhan.

"Hari ini masih hijau, masih normal. Ketika kuning, sudah ada langkahnya. Ketika nanti merah, apakah nanti antriannya sudah sampai luar, nanti akan kita berlakukan delay system," ujar Irjen Pol Agus Suryonugroho.

Kunjungan ini juga menjadi kesempatan untuk meninjau skenario pengendalian arus di jalur penyeberangan dan implementasi pembatasan operasional kendaraan berat (sumbu tiga) menuju Pelabuhan Merak. Pembatasan ini mulai berlaku pada hari pertama Operasi Ketupat.

"Hari ini adalah hari pertama operasi ketupat dan jam 00.00 kendaraan sumbu tiga sudah tidak beroperasi. Jika nanti Merak dan pelabuhan lainnya itu puncak arusnya tanggal 28, kita sudah ada skenario," jelasnya.

Selain itu, Korlantas Polri mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kebijakan ganjil-genap sebagai upaya pengaturan lalu lintas. Meski bersifat imbauan, diharapkan pemudik dapat menyesuaikan waktu keberangkatan agar terhindar dari potensi kepadatan.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menekankan pentingnya koordinasi antara seluruh pemangku kepentingan, terutama PT ASDP sebagai operator pelabuhan, dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para pemudik.

"Maksud kita ke sini adalah untuk melihat kesiapan dari ASDP (PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) terutama dalam menyambut para pemudik," kata Menhub Dudy.

Pemerintah memperkirakan puncak arus mudik Lebaran 2025 akan terjadi pada tanggal 26-28 Maret 2025, sementara puncak arus balik diprediksi pada tanggal 6-7 April 2025. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebelumnya telah menyatakan bahwa pemerintah tengah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi kepadatan selama periode mudik dan balik Lebaran.

Antisipasi Puncak Arus Mudik

Guna mengantisipasi lonjakan penumpang dan kendaraan selama periode mudik Lebaran 2025, pemerintah telah menyiapkan beberapa langkah strategis, antara lain:

  • Pengaturan Lalu Lintas: Penerapan sistem ganjil-genap (bersifat imbauan) untuk mengurangi volume kendaraan yang masuk ke jalur-jalur utama menuju pelabuhan dan terminal.
  • Pembatasan Kendaraan Berat: Pembatasan operasional kendaraan sumbu tiga pada periode tertentu untuk memperlancar arus lalu lintas.
  • Delay System: Penerapan sistem penundaan keberangkatan (delay system) jika terjadi antrean panjang di area pelabuhan.
  • Koordinasi Antar Instansi: Peningkatan koordinasi antara Polri, Kementerian Perhubungan, PT ASDP, dan instansi terkait lainnya untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik.
  • Peningkatan Kapasitas: Optimalisasi kapasitas pelabuhan dan terminal, termasuk penambahan loket dan fasilitas pendukung lainnya.

Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.