Menag Nasaruddin Umar Imbau Kepedulian Nasional di Tengah Bencana Banjir Awal Ramadhan

Menag Ajak Umat Berbagi di Bulan Ramadhan, Tanggapi Bencana Banjir Jabodetabek

Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar, menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek pada awal bulan suci Ramadhan 1446 H. Peristiwa ini, yang terjadi pada Rabu, 5 Maret 2025, mengakibatkan kerugian materiil dan dampak psikologis yang signifikan bagi masyarakat terdampak. Menag menekankan pentingnya solidaritas nasional dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta meringankan beban para korban bencana tersebut.

Dalam keterangan pers usai menghadiri Deklarasi Bersama Gerakan Ramadhan Ramah Anak di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Menag Nasaruddin Umar menyatakan rasa prihatin yang mendalam. Beliau menggambarkan situasi sulit yang dihadapi para korban, mulai dari kerusakan rumah hingga kebutuhan pokok sehari-hari yang terdampak. "Situasi ini sangat memprihatinkan," ungkap Menag. "Rumah-rumah warga terendam, banyak yang kehilangan harta benda, bahkan ada yang rumahnya hancur total. Kebutuhan pakaian dan makanan juga menjadi masalah serius bagi mereka."

Menag juga menyoroti dampak psikologis bencana banjir ini, khususnya bagi anak-anak dan keluarga yang kehilangan tempat tinggal. Beliau menekankan bahwa selain bantuan materiil, dukungan psikososial juga sangat dibutuhkan untuk membantu mereka melewati masa sulit ini. Menag menghimbau agar bantuan diberikan tidak hanya berupa barang-barang material, tetapi juga dukungan emosional yang dapat membantu memulihkan trauma pasca bencana.

Lebih lanjut, Menag Nasaruddin Umar memanfaatkan momentum Ramadhan untuk mengajak masyarakat meningkatkan kepedulian sosial. Beliau menekankan bahwa bulan Ramadhan merupakan waktu yang sangat tepat untuk berbagi dan menolong sesama, sekaligus mendapatkan pahala berlipat ganda. "Di bulan suci ini, setiap kebaikan yang kita berikan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT," ujarnya. "Mari kita manfaatkan momentum ini untuk saling membantu dan meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah."

Menag menggarisbawahi bahwa bantuan dapat diberikan dalam berbagai bentuk, mulai dari donasi uang, barang-barang kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, dan obat-obatan, hingga bantuan tenaga untuk membersihkan puing-puing rumah yang rusak. Beliau juga mengajak masyarakat untuk berkoordinasi dengan lembaga-lembaga sosial dan pemerintah setempat agar bantuan dapat tersalurkan dengan efektif dan tepat sasaran.

Pemerintah, melalui Kementerian Agama dan instansi terkait, akan terus memantau dan memberikan dukungan kepada para korban bencana. Kerjasama antar lembaga dan partisipasi aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk memastikan proses pemulihan pasca bencana berjalan lancar dan efektif. Menag berharap agar peristiwa ini dapat menjadi pembelajaran bersama untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana di masa mendatang.

Langkah-langkah Konkret yang Dianjurkan Menag:

  • Memberikan donasi uang atau barang kebutuhan pokok kepada korban banjir.
  • Berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti membersihkan puing-puing rumah yang rusak.
  • Menyumbangkan pakaian layak pakai.
  • Memberikan dukungan psikologis kepada korban.
  • Berkoordinasi dengan lembaga-lembaga sosial dan pemerintah setempat untuk penyaluran bantuan.

Semoga dengan solidaritas dan kepedulian kita bersama, para korban bencana banjir dapat segera pulih dan kembali menjalani kehidupan normal.