Serangan Udara Israel Hantam Rumah Sakit di Gaza, Tewaskan Anggota Senior Hamas dan Puluhan Warga Sipil
Serangan Israel Gemparkan Gaza: Rumah Sakit Jadi Sasaran, Pemimpin Hamas Tewas
Gelombang kekerasan kembali menyelimuti Jalur Gaza setelah serangan udara Israel menghantam Rumah Sakit Nasser di Khan Younis pada Minggu (23/3), menewaskan sedikitnya lima orang. Serangan ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa dari kalangan sipil, tetapi juga merenggut nyawa seorang tokoh senior Hamas, Ismail Barhoum, yang merupakan anggota kantor politik kelompok tersebut. Insiden ini menandai eskalasi signifikan dalam konflik yang telah berlangsung lama, memicu kecaman internasional dan meningkatkan kekhawatiran akan keselamatan warga sipil di tengah pertempuran.
Militer Israel mengklaim bahwa serangan itu menargetkan Barhoum, yang mereka sebut sebagai "teroris kunci" dalam Hamas. Namun, serangan terhadap fasilitas medis, yang dilindungi di bawah hukum humaniter internasional, menimbulkan pertanyaan serius tentang proporsionalitas dan kehati-hatian dalam operasi militer Israel. Kementerian Kesehatan Gaza mengkonfirmasi bahwa serangan itu menghantam departemen bedah rumah sakit, menambah daftar panjang fasilitas medis yang terkena dampak konflik.
Detail Serangan dan Korban Jiwa
- Target: Ismail Barhoum, anggota kantor politik Hamas.
- Lokasi: Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Jalur Gaza.
- Korban Tewas: Sedikitnya lima orang, termasuk Barhoum dan puluhan warga sipil.
- Klaim Israel: Serangan ditujukan kepada "teroris kunci" dan dilakukan dengan amunisi presisi untuk meminimalkan kerusakan.
- Keterangan Hamas: Barhoum sedang dirawat di rumah sakit akibat luka-luka dari serangan sebelumnya.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan kobaran api di lantai tiga bangunan yang diduga sebagai rumah sakit, meskipun keasliannya belum dapat diverifikasi secara independen. Serangan ini terjadi setelah periode relatif tenang selama dua bulan, mendorong warga Gaza kembali mengungsi untuk mencari perlindungan dari serangan Israel.
Reaksi dan Dampak Konflik yang Meluas
Selain Barhoum, Hamas melaporkan bahwa seorang pemimpin politik lainnya, Salah al-Bardaweel, juga tewas dalam serangan terpisah di Khan Younis. Militer Israel mengkonfirmasi kematian Bardaweel, yang bersama dengan Barhoum, merupakan anggota badan pembuat keputusan Hamas yang beranggotakan 19 orang. Sumber internal Hamas mengungkapkan bahwa setidaknya 11 anggota kantor politik telah tewas sejak dimulainya perang pada akhir tahun 2023.
Otoritas kesehatan Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 45 warga Palestina tewas dalam serangkaian serangan udara Israel di Rafah dan Khan Younis pada hari yang sama. Pejabat Palestina mengumumkan bahwa total korban tewas akibat perang Gaza selama 18 bulan terakhir telah melampaui 50.000 orang, sebagian besar adalah warga sipil. Israel mengklaim bahwa angka tersebut mencakup sekitar 20.000 pejuang Hamas dan aliansinya, meskipun Hamas tidak pernah mengungkapkan jumlah korban tewas di pihak mereka.
Tuduhan dan Kontra-Tuduhan
Israel telah lama menuduh Hamas menggunakan rumah sakit, sekolah, dan tempat penampungan sebagai tempat persembunyian dan peluncuran serangan. Hamas membantah tuduhan ini, menyebutnya sebagai propaganda untuk membenarkan serangan terhadap infrastruktur sipil. Serangan terhadap Rumah Sakit Nasser semakin memperburuk ketegangan dan meningkatkan kekhawatiran akan pelanggaran hukum humaniter internasional.
Konflik yang berkepanjangan telah menyebabkan kehancuran yang meluas di Gaza, dengan ribuan rumah hancur dan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal. Krisis kemanusiaan terus memburuk, dengan kekurangan makanan, air, dan obat-obatan yang semakin parah. Masyarakat internasional menyerukan gencatan senjata segera dan solusi politik untuk mengakhiri siklus kekerasan yang telah merenggut nyawa begitu banyak orang.