Relokasi Warga Terdampak Tanah Bergerak Bojong Koneng Menjadi Opsi Utama Pemerintah Kabupaten Bogor

Relokasi Warga Terdampak Tanah Bergerak Bojong Koneng Menjadi Opsi Utama Pemerintah Kabupaten Bogor

Bencana tanah bergerak yang melanda Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada awal Maret 2025 telah mengakibatkan 168 jiwa dari 43 kepala keluarga mengungsi. Peristiwa yang terjadi sejak Senin malam hingga Selasa pagi tersebut mengakibatkan kerusakan sejumlah rumah dan infrastruktur jalan desa. Meskipun tidak ada korban jiwa, dampak kerusakan yang signifikan dan riwayat pergerakan tanah di lokasi tersebut mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk mempertimbangkan relokasi sebagai solusi jangka panjang.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani, menjelaskan bahwa relokasi warga merupakan opsi yang tengah dikaji serius oleh Pemkab Bogor. Hal ini sejalan dengan upaya sebelumnya yang telah dilakukan bersama Sentul City dalam rangka penyelesaian legalitas sertifikat tanah bagi sekitar 900 warga Bojong Koneng melalui Gugus Tugas Reformasi Agraria (GTRA). Pembahasan tersebut, menurut Hamdani, membuka peluang bagi penyediaan lahan relokasi yang telah dipersiapkan oleh Sentul City.

"Kita berharap dapat melakukan relokasi," ujar Hamdani. "Kawasan ini beberapa kali mengalami kerusakan akibat tanah bergerak. Oleh karena itu, selain pemetaan kawasan rawan, relokasi menjadi langkah strategis untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga." Lebih lanjut, Hamdani menjelaskan bahwa mitigasi bencana di Bojong Koneng telah dilakukan sebelumnya, dan ketersediaan lahan relokasi menjadi bagian dari upaya tersebut.

Penyebab utama bencana tanah bergerak ini adalah kombinasi antara hujan deras dengan intensitas tinggi dan kondisi tanah yang labil. Hujan yang berlangsung cukup lama telah memicu pergeseran tanah yang signifikan. Akibatnya, sejumlah rumah mengalami kerusakan, memaksa warga mengungsi ke rumah saudara atau kontrakan di sekitar Bojong Koneng. BPBD Kabupaten Bogor terus memantau situasi dan memberikan bantuan kepada para pengungsi.

Pemerintah Kabupaten Bogor berkomitmen untuk segera menyelesaikan masalah ini. Relokasi, meskipun memerlukan proses dan koordinasi yang matang, dinilai sebagai solusi yang paling efektif untuk mencegah kerugian lebih lanjut dan melindungi keselamatan warga dari ancaman pergerakan tanah di masa mendatang. Langkah-langkah selanjutnya akan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, pihak swasta seperti Sentul City, dan tentu saja masyarakat Desa Bojong Koneng sendiri. Proses tersebut akan melibatkan kajian mendalam tentang aspek teknis, sosial, dan ekonomi untuk memastikan relokasi berjalan lancar dan memberikan solusi berkelanjutan bagi warga yang terdampak.

Pemkab Bogor juga menekankan pentingnya upaya pencegahan bencana serupa di masa datang. Hal ini termasuk peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana, pengembangan sistem peringatan dini, dan penataan ruang yang memperhatikan aspek kerawanan bencana. Komitmen untuk membangun Bojong Koneng yang lebih aman dan berkelanjutan menjadi prioritas utama pemerintah daerah.