Optimisme Pertanian Gunungkidul: Bupati Endah Subekti Kuntaringsih Berharap Arus Urbanisasi Terbendung

Asa Baru Pertanian Gunungkidul: Mendorong Generasi Muda Bertahan di Bumi Handayani

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntaringsih, menyuarakan optimisme terkait masa depan sektor pertanian di wilayahnya. Beliau berharap geliat positif di bidang ini dapat menjadi daya tarik bagi generasi muda untuk tetap berkarya di kampung halaman, sehingga menekan angka urbanisasi pasca-Lebaran.

"Kami sangat berharap fenomena urbanisasi dapat diminimalisir. Kabar baik dari sektor pertanian ini menjadi angin segar," ungkap Endah kepada awak media. Intervensi Bulog dalam stabilisasi harga, curah hujan yang memadai, serta harga gabah dan jagung yang kompetitif, menjadi faktor pendorong optimisme tersebut.

Bupati Endah, yang memiliki latar belakang pendidikan S2 di bidang pertanian, menegaskan komitmennya untuk mengembangkan potensi pertanian Gunungkidul. Beliau melihat sektor ini sebagai tulang punggung perekonomian daerah, mengingat keterbatasan industri manufaktur.

"Kami bersama Dinas Pertanian terus berupaya melakukan inovasi. Meskipun kita tidak memiliki banyak industri, kita memiliki lahan luas yang potensial untuk dikembangkan secara optimal," jelasnya.

Salah satu inisiatif yang sedang digalakkan adalah pemanfaatan tanaman dalam pot sebagai solusi pertanian di lahan terbatas. Hal ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat bahwa produksi pangan dapat dilakukan bahkan tanpa lahan yang luas.

Suara Petani: Stabilisasi Harga dan Modernisasi Pertanian

Kismaya Wibawa, seorang petani lokal, menyambut baik upaya pemerintah dalam menjaga harga hasil pertanian. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan program ini untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

"Tidak mudah memang mengajak anak muda untuk bertani," kata Kismaya. Ia mengakui bahwa sebagian hasil panen digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.

Kismaya juga menyoroti perlunya modernisasi pertanian melalui penyediaan alat-alat modern seperti sumur bor. Ia berharap bantuan ini dapat mempermudah pekerjaan petani dan meningkatkan produktivitas.

"Harapannya, upaya ini dapat terus berlanjut. Jika pertanian menjanjikan, banyak generasi muda yang akan tertarik untuk bertani," ujarnya.

Kismaya menyadari bahwa banyak anak muda yang memilih merantau ke kota besar setelah Lebaran karena terbatasnya lapangan pekerjaan di Gunungkidul. Oleh karena itu, ia berharap harga hasil pertanian dapat tetap stabil dan menguntungkan petani.

Tantangan dan Harapan

Upaya pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk membendung arus urbanisasi melalui pengembangan sektor pertanian patut diapresiasi. Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah mudah. Selain stabilisasi harga dan modernisasi pertanian, diperlukan pula peningkatan infrastruktur, akses permodalan, dan pelatihan bagi petani muda.

Dengan sinergi antara pemerintah, petani, dan pihak terkait, diharapkan sektor pertanian Gunungkidul dapat semakin maju dan menjadi daya tarik bagi generasi muda untuk tetap berkontribusi di kampung halaman.

  • Intervensi Pemerintah: Peran aktif pemerintah dalam menjaga harga komoditas pertanian menjadi kunci keberhasilan program.
  • Modernisasi Pertanian: Penggunaan teknologi dan peralatan modern dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
  • Edukasi dan Pelatihan: Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada petani muda agar lebih kompeten.
  • Kemitraan: Membangun kerjasama yang kuat antara petani, pemerintah, dan sektor swasta.
  • Peningkatan Infrastruktur: Menyediakan infrastruktur yang memadai seperti irigasi dan jalan akses.