Tragedi Wisata Bahari di Nusa Penida: Kapal Terbalik, Nyawa Turis Asing Melayang

Tragedi Wisata Bahari di Nusa Penida: Kapal Terbalik, Nyawa Turis Asing Melayang

Kecelakaan laut kembali merenggut nyawa di perairan Nusa Penida, Bali. Sebuah kapal wisata bernama Sea Dragon mengalami musibah di sekitar Manta Point, menewaskan seorang wisatawan asal Australia. Insiden yang terjadi pada Jumat (21/3/2025) ini, menyisakan duka mendalam bagi industri pariwisata Bali dan memicu pertanyaan tentang standar keselamatan wisata bahari.

Kronologi Kejadian Nahas

Menurut keterangan yang dihimpun dari pihak kepolisian, kapal Sea Dragon bertolak dari Sanur, Denpasar, dengan tujuan populer di kalangan wisatawan, Manta Point, Nusa Penida. Rencananya, para penumpang akan menikmati keindahan bawah laut melalui aktivitas snorkeling. Namun, takdir berkata lain. Di tengah perjalanan, tepatnya di perairan Kelingking yang terkenal dengan tebing curamnya, kapal diterjang gelombang tinggi secara tiba-tiba.

Kapten kapal, yang diidentifikasi dengan inisial KJP, menjelaskan bahwa gelombang besar tersebut diperparah dengan adanya material kayu yang menghantam mesin kapal. Akibatnya, mesin kapal mati total dan kapal kehilangan kendali sebelum akhirnya terbalik di tengah laut. Kasi Humas Polres Klungkung, Aiptu Agus Widiono, mengkonfirmasi bahwa faktor alam menjadi penyebab utama kecelakaan ini.

Upaya Penyelamatan dan Penanganan Korban

Tim penyelamat segera diterjunkan ke lokasi kejadian setelah menerima laporan. Para korban dievakuasi ke beberapa fasilitas kesehatan terdekat. Seorang turis Australia dinyatakan meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan intensif di RSUP Prof Ngoerah, Denpasar. Dua wisatawan asing lainnya mengalami luka-luka dan dilarikan ke Griya Medika Nusa Penida untuk mendapatkan pertolongan medis. Sementara itu, beberapa korban lainnya berhasil dievakuasi melalui Pantai Kelingking yang lokasinya relatif dekat dengan lokasi kejadian.

Total terdapat 15 orang di dalam kapal Sea Dragon saat kejadian, termasuk seorang kapten kapal, seorang anak buah kapal (ABK), dua pemandu wisata, dan 11 wisatawan asing. Seluruh korban telah berhasil dievakuasi. Pihak kepolisian memastikan bahwa seluruh wisatawan telah dilengkapi dengan perangkat keselamatan standar seperti rompi pelampung. Namun, besarnya gelombang dan kondisi cuaca ekstrem diduga menjadi faktor yang membuat kecelakaan tak terhindarkan.

Investigasi Mendalam untuk Mencegah Terulang

Polsek Nusa Penida saat ini tengah melakukan investigasi mendalam terkait insiden ini. Penyelidikan difokuskan untuk mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan dan mengevaluasi standar keselamatan yang diterapkan oleh operator kapal wisata. Pihak berwenang berjanji akan menindak tegas jika ditemukan adanya kelalaian atau pelanggaran yang berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan.

Tragedi ini menjadi pengingat bagi seluruh pihak terkait, termasuk operator wisata, pemerintah daerah, dan wisatawan, untuk lebih meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap keselamatan wisata bahari. Pemeriksaan rutin terhadap kondisi kapal, pelatihan keselamatan bagi awak kapal, dan penyediaan informasi yang jelas mengenai kondisi cuaca kepada wisatawan menjadi hal yang krusial untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Daftar Korban:

  • Meninggal Dunia: 1 (Turis Australia)
  • Luka-luka: 2 (WNA)
  • Selamat: 12 (termasuk kapten, ABK, dan pemandu wisata)

Langkah Selanjutnya

Pihak berwenang akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap izin operasional kapal wisata di Nusa Penida. Peningkatan pengawasan terhadap aktivitas wisata bahari juga akan dilakukan untuk memastikan keselamatan wisatawan. Tragedi Sea Dragon diharapkan menjadi momentum untuk perbaikan sistem dan peningkatan standar keselamatan wisata bahari di seluruh wilayah Indonesia.