Konsistensi Opick: Menciptakan Musik Religi Abadi yang Selalu Digemari di Setiap Ramadan
Konsistensi Opick: Menciptakan Musik Religi Abadi yang Selalu Digemari di Setiap Ramadan
Sepuluh tahun lebih setelah perilisannya, lagu "Ramadhan Tiba" karya Opick masih menjadi primadona di setiap bulan Ramadan. Liriknya yang sederhana, "Ramadhan tiba, Ramadhan tiba, Ramadhan tiba. Marhaban yaa Ramadhan, marhaban yaa Ramadhan," tetap mampu menyentuh hati pendengar lintas generasi. Fenomena ini menunjukkan konsistensi Opick dalam menciptakan musik religi yang tak lekang oleh waktu, sebuah prestasi langka di industri musik yang cenderung mengejar tren sesaat.
Keberhasilan Opick tak lepas dari pendekatannya yang unik dalam bermusik. Pria kelahiran Jember yang telah berkiprah di dunia musik sejak 1995 ini mengungkapkan filosofi di balik karyanya dalam sebuah wawancara di program Pagi Pagi Ambyar TransTV pada Rabu (5/3/2025). Baginya, setiap lagu adalah sebuah karya terakhir, sebuah hadiah yang dibuat dengan ketulusan hati tanpa mengejar pujian instan atau viralitas semata. "Kalau aku nulis, nggak boleh pengin dipuji dulu. Nggak usah yang langsung viral. Murni aja, tulis dulu. Karya itu kayak anak-anak kita, itu kan hadiah. Lagu yang aku buat selalu seolah-olah itu karya terakhir," ungkap Opick.
Hal ini terlihat jelas dalam proses kreatif di balik lagu-lagu hitsnya seperti "Rapuh," "Tombo Ati," dan "Khusnul Khotimah." Opick dan timnya selalu menekankan aspek jangka panjang, bukan hanya sekedar popularitas sementara. "Kita di recording company selalu bilang, 'Opick, kamu mainnya long-term aja. Nggak usah yang langsung (viral)'. Lagu-lagu dari 12 tahun lalu kayak Ramadhan Tiba ini misalnya, atau lagu lama muncul lagi tiba-tiba diapresiasi. Jadinya nggak berasa (kalau itu lagu sudah lama). Pokoknya murni nulis, kalau otak-atik (lagunya karena) pengin dipuji, itu nggak jadi," jelasnya.
Opick menyadari bahwa lagu-lagunya yang kembali viral di setiap Ramadan adalah sebuah anugerah. Di tengah banyaknya lagu religi baru yang bermunculan setiap tahun, karya-karya Opick tetap memiliki tempat spesial di hati masyarakat Indonesia. Hal ini menunjukkan daya tahan karya-karya Opick yang mampu menembus batasan waktu dan tren. Konsistensi, ketulusan, dan fokus pada kualitas karya menjadi kunci kesuksesan Opick dalam menciptakan musik religi yang tak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi.
Lebih dari sekedar popularitas, Opick telah membangun sebuah warisan dalam industri musik religi Indonesia. Ia menjadi bukti bahwa karya yang lahir dari hati dan didedikasikan dengan penuh ketulusan akan selalu menemukan tempatnya di hati pendengar, melampaui batas waktu dan tren yang selalu berubah-ubah. Keberhasilannya ini patut menjadi inspirasi bagi musisi lain untuk menciptakan karya-karya bernilai, yang bukan hanya sekadar mengejar popularitas sesaat, tetapi memiliki daya tahan dan nilai abadi.
Beberapa poin penting dari proses kreatif Opick: * Menulis lagu dengan mindset bahwa itu adalah karya terakhir. * Menghindari keinginan untuk dipuji atau viral. * Fokus pada kualitas dan ketahanan karya jangka panjang. * Menciptakan musik dari hati dengan ketulusan.