Arus Mudik 2025: Kehangatan Keluarga Menarik Warga Jakarta Rayakan Idul Fitri di Kampung Halaman
Jakarta – Memasuki H-1 Lebaran 2025, arus mudik dari Jakarta terus menggeliat. Stasiun Gambir menjadi saksi bisu pergerakan ribuan warga yang memilih untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman. Alih-alih menikmati suasana Jakarta yang lengang, mereka lebih memilih kehangatan keluarga dan tradisi di tanah kelahiran.
Berdasarkan pantauan tim jurnalis, Senin (24/3/2025), mayoritas pemudik mengungkapkan alasan yang serupa: kerinduan akan keluarga besar dan suasana kampung halaman yang khas. Sutarmi, seorang pemudik berusia 58 tahun dengan tujuan Klaten, Jawa Tengah, menuturkan bahwa seluruh anak dan cucunya kini menetap di kampung. Baginya, mudik bukan sekadar perjalanan, melainkan sebuah tradisi tahunan untuk berkumpul dengan keluarga inti.
"Saya lebih nyaman Lebaran di kampung karena anak-anak sudah pada di kampung semua. Cucu juga sudah tinggal di kampung, jadi ini sudah tradisi," ujarnya dengan senyum.
Senada dengan Sutarmi, Siswati (49), yang akan mudik ke Solo, Jawa Tengah, mengungkapkan bahwa kehadiran orang tua dan banyaknya saudara menjadi daya tarik utama. Baginya, Lebaran di Solo adalah momen untuk mempererat tali silaturahmi dan merasakan kehangatan keluarga besar.
"Karena di Solo masih ada orang tua dan banyak saudara. Kalau di sini, saudara kami juga sudah kembali ke kampung semua," jelas Siswati.
Wahyu (55), pemudik dengan tujuan Yogyakarta, menambahkan bahwa keberadaan sesepuh keluarga dan makam orang tua menjadi alasan kuat untuk mudik setiap tahunnya. Baginya, Lebaran di kampung halaman bukan hanya tentang berkumpul dengan keluarga, tetapi juga tentang menghormati leluhur dan mengenang jasa-jasa mereka.
"Karena saudara banyak di sana. 'Yang dituakan' juga ada di sana dan ada makam orang tua juga," ungkap Wahyu.
Fenomena ini menunjukkan bahwa tradisi mudik masih sangat kuat di kalangan masyarakat Indonesia. Bagi mereka, Lebaran bukan hanya sekadar hari libur, tetapi juga momen penting untuk mempererat hubungan keluarga, melestarikan tradisi, dan menghormati leluhur. Walaupun Jakarta menawarkan berbagai kemudahan dan fasilitas, kehangatan keluarga dan suasana kampung halaman tetap menjadi daya tarik utama yang sulit untuk diabaikan.
Alasan Pemudik Memilih Kampung Halaman:
- Keberadaan keluarga inti (anak, cucu)
- Kehadiran orang tua dan saudara kandung
- Adanya sesepuh keluarga
- Lokasi makam orang tua
- Tradisi tahunan
- Kehangatan suasana kampung halaman
- Mempererat tali silaturahmi
- Menghormati leluhur
Arus mudik Lebaran 2025 ini menjadi pengingat bahwa nilai-nilai keluarga dan tradisi masih sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia. Di tengah modernisasi dan urbanisasi, kehangatan kampung halaman tetap menjadi tempat berlindung dan mencari kedamaian.