Investigasi Kualitas Pertalite di Kendari: Pertamina Turunkan Tim, Ratusan Motor Pengguna Mengalami Kerusakan

Investigasi Kualitas Pertalite di Kendari: Ratusan Motor Mogok, Pertamina Bergerak Cepat

Menyusul laporan sejumlah besar pengemudi ojek online (ojol) di Kendari, Sulawesi Tenggara, yang mengalami kerusakan motor setelah mengisi bahan bakar jenis Pertalite, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi bergerak cepat dengan menerjunkan tim quality control. Insiden yang viral di media sosial ini telah memicu kekhawatiran publik terkait kualitas bahan bakar yang beredar. Lebih dari seratus pengendara motor melaporkan kendaraannya mengalami kerusakan mesin setelah mengisi Pertalite di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kota tersebut. Para pengemudi menduga adanya ketidaksesuaian kualitas Pertalite yang diduga tercampur atau dioplos dengan bahan lain.

Pertamina, melalui Area Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menyatakan komitmen perusahaan untuk menyelidiki tuntas permasalahan ini. Tim quality control Pertamina akan melakukan pemeriksaan lapangan menyeluruh, termasuk di SPBU-SPBU yang dilaporkan menerima suplai Pertalite yang bermasalah. Langkah ini diambil untuk memastikan kualitas bahan bakar yang didistribusikan sesuai standar dan regulasi yang berlaku. Kerjasama intensif juga dilakukan dengan instansi terkait, seperti Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara, serta pihak kepolisian dan lembaga independen untuk memastikan transparansi dan akurasi proses investigasi. Pengujian sampel bahan bakar akan segera dilakukan bersama lembaga terkait guna memberikan kepastian kepada masyarakat.

Upaya Transparansi dan Pengaduan:

Pertamina menekankan komitmennya terhadap transparansi dan memberikan akses bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan. Masyarakat yang mengalami kendala terkait produk BBM Pertamina diimbau untuk melaporkan melalui saluran resmi, antara lain: SPBU terdekat, kantor layanan Pertamina di Sulawesi Tenggara, atau melalui Call Center Pertamina 135 yang beroperasi selama 24 jam. Langkah ini dinilai penting untuk mempercepat proses identifikasi masalah dan penyelesaiannya. Pertamina juga menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu hasil investigasi resmi yang akan segera diumumkan.

Kesaksian Pengemudi Ojol:

Salah seorang pengemudi ojol, Sabarudin, mengungkapkan keprihatinannya atas insiden ini. Ia menyebutkan hampir seluruh SPBU di Kendari mengalami masalah serupa, yang mengindikasikan kemungkinan masalah berasal dari depot pengisian bahan bakar. Armin, pengemudi ojol lainnya, turut melaporkan kerusakan motornya setelah mengisi Pertalite di SPBU Jalan Jenderal Ahmad Yani. Ia menyatakan banyak rekannya mengalami kejadian serupa. Para pengemudi berharap pihak berwajib dapat menyelidiki tuntas dan memberikan solusi atas kerugian yang mereka alami, khususnya mengingat bulan Ramadhan telah tiba.

Langkah Kepolisian:

Pihak kepolisian menekankan perlunya proses pengujian laboratorium untuk memastikan penyebab kerusakan motor. Mereka meminta perwakilan pengemudi ojol yang mengalami masalah untuk membawa sampel bahan bakar dan kendaraan yang rusak untuk diperiksa lebih lanjut. Proses ini akan menjadi dasar untuk tindakan selanjutnya sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

Pertamina menegaskan akan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan setiap langkah yang diambil sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Hasil investigasi yang komprehensif diharapkan dapat mencegah kejadian serupa dan memastikan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas produk BBM Pertamina.