Kontroversi Rendang 200 Kg di Palembang: Willie Salim Bantah Pengaturan Demi Viral
Insiden Hilangnya Rendang Picu Polemik, Willie Salim Angkat Bicara
Palembang digemparkan dengan insiden hilangnya 200 kilogram daging rendang dalam acara masak besar yang digelar oleh konten kreator Willie Salim. Acara yang seharusnya menjadi momen berbagi kebahagiaan, khususnya menjelang waktu berbuka puasa, justru berujung kontroversi. Willie Salim, melalui akun Instagram pribadinya, dengan tegas membantah bahwa insiden tersebut merupakan rekayasa yang sengaja dirancang untuk mendongkrak popularitas kontennya.
"Saya tidak merekayasa hal itu. Saya benar-benar tidak menyangka dan tidak memperhitungkan hal seperti ini bisa terjadi. Ini murni kebodohan saya karena kurang persiapan," ungkap Willie dalam unggahannya. Ia juga meminta agar warganet tidak menyalahkan warga Palembang atas kejadian tersebut. Willie mengakui bahwa jika ia memulai proses memasak lebih awal dan dengan persiapan yang lebih matang, insiden tersebut mungkin tidak akan terjadi.
Kronologi Kejadian
Acara masak besar ini berlangsung di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, pada Selasa (18/3/2025). Tujuan awal dari acara ini adalah untuk memasak rendang dalam jumlah besar dan membagikannya kepada masyarakat secara gratis. Namun, di tengah proses memasak, sejumlah besar daging rendang yang belum matang dilaporkan hilang. Willie Salim sebelumnya sempat mengindikasikan bahwa hilangnya rendang tersebut disebabkan oleh warga yang berebut mengambilnya sebelum matang. Hal ini memicu berbagai reaksi dari warganet, sebagian besar menuding Willie Salim sengaja membuat sensasi demi konten viral.
Permohonan Maaf dan Klarifikasi
Menanggapi tudingan tersebut, Willie Salim menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Palembang yang merasa tersakiti. Ia menyayangkan munculnya narasi negatif terhadap warga Palembang akibat viralnya insiden rendang tersebut. Willie mengakui bahwa kurangnya persiapan menjadi faktor utama penyebab kejadian ini. Ia menegaskan bahwa ini adalah pengalaman pertamanya memasak dalam skala besar.
"Jujur, ini bukan salah warga Palembang, sepenuhnya salah saya. Karena saya kurang persiapan. Mohon maaf, saya baru pertama kali masak untuk orang sebanyak itu," imbuhnya.
Antusiasme Warga Diapresiasi
Kendati demikian, Willie mengaku tidak mempermasalahkan kejadian tersebut secara berlebihan. Ia justru merasa senang melihat antusiasme warga yang hadir. Menurutnya, tujuan utama dari acara ini adalah untuk berbagi rendang kepada masyarakat, dan ia senang melihat respons positif dari warga.
"Malahan aku senang melihat antusias warga karena pada akhirnya rendang itu dimasak memang untuk dibagikan ke warga. Jujur aku hanya kaget melihat antusias warga yang luar biasa," kata Willie.
Penjelasan Pihak Kepolisian
Kanit Binmas Polsek Ilir Barat I, Iptu Rino Ardiansyah, memberikan keterangan bahwa acara masak tersebut awalnya berjalan tertib. Warga mulai berkerumun di sekitar lokasi memasak, namun situasi masih terkendali. Masalah muncul ketika Willie meninggalkan lokasi sejenak menjelang waktu berbuka puasa.
"Mendekati salat maghrib untuk buka puasa, Mas Willie istirahat sebentar. Saat itu Mas Willie datang lagi, tidak ada masalah," jelas Rino. Diduga, daging yang belum matang diambil oleh warga yang tidak sabar menunggu proses memasak rendang yang memakan waktu lama.
Kesimpulan
Insiden hilangnya 200 kilogram rendang di Palembang menjadi pelajaran berharga bagi Willie Salim. Kejadian ini menyoroti pentingnya persiapan matang dalam penyelenggaraan acara publik, terutama yang melibatkan pembagian makanan dalam jumlah besar. Willie Salim telah meminta maaf atas kelalaiannya dan menegaskan bahwa insiden tersebut bukanlah rekayasa. Meskipun sempat menimbulkan kontroversi, ia tetap mengapresiasi antusiasme warga Palembang yang hadir dalam acara tersebut.