Freeport Pacu Perbaikan Smelter Gresik dengan Logistik Udara Ekspres

Freeport Pacu Perbaikan Smelter Gresik dengan Logistik Udara Ekspres

PT Freeport Indonesia (PTFI) mengambil langkah cepat dalam upaya pemulihan fasilitas common gas cleaning (CGC) plant di smelter Gresik pasca kebakaran Oktober 2024 lalu. Demi meminimalisir waktu henti produksi, perusahaan mengoptimalkan jalur logistik udara dengan menggunakan pesawat kargo berukuran besar, Antonov AN-124 dan Boeing 747, untuk mendatangkan komponen kritis dari Jerman. Strategi ini dinilai sebagai solusi tepat untuk mempercepat proses perbaikan dan mengembalikan operasional smelter secepatnya.

Proses pengiriman komponen yang dilakukan secara bertahap ini melibatkan tiga penerbangan langsung dari Frankfurt, Jerman menuju Bandara Juanda, Surabaya. Total berat kargo yang berhasil diterbangkan mencapai 75,7 ton. Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menjelaskan bahwa penggunaan pesawat kargo raksasa ini merupakan langkah strategis untuk memangkas waktu pengiriman secara signifikan. Perjalanan udara selama 35 jam jauh lebih efisien dibandingkan jalur laut yang membutuhkan waktu sekitar 60 hari. Kecepatan pengiriman ini menjadi krusial mengingat komponen yang dibutuhkan harus diproduksi ulang dan ketersediaannya terbatas.

Setelah tiba di Bandara Juanda, Surabaya, seluruh komponen kemudian diangkut melalui jalur darat menuju lokasi smelter di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur. Kecepatan dan efisiensi proses logistik ini menjadi fokus utama PTFI dalam upaya memulihkan operasional smelter. Hal ini selaras dengan komitmen perusahaan untuk memastikan proses recovery berjalan efektif dan efisien. PTFI berupaya semaksimal mungkin agar smelter dapat kembali beroperasi secara penuh dan optimal dalam waktu sesingkat mungkin.

Langkah PTFI ini menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pemulihan operasional smelter dan minimisasi kerugian akibat terhentinya produksi. Penggunaan pesawat kargo Antonov AN-124 dan Boeing 747 menjadi bukti nyata keseriusan PTFI dalam mengatasi kendala pasca kebakaran dan mengedepankan solusi yang tepat guna untuk memastikan kelangsungan bisnis dan operasional smelter. Dengan strategi logistik yang cermat dan efisien ini, diharapkan smelter PTFI di Gresik dapat segera pulih dan kembali berkontribusi penuh terhadap perekonomian nasional.

Berikut poin-poin penting terkait upaya percepatan perbaikan smelter:

  • Penggunaan pesawat kargo Antonov AN-124 dan Boeing 747 untuk pengiriman komponen dari Jerman.
  • Pengiriman dilakukan dalam tiga tahap dengan total berat kargo 75,7 ton.
  • Waktu tempuh pengiriman via udara hanya 35 jam, jauh lebih cepat dibandingkan jalur laut (60 hari).
  • Komponen dikirim langsung dari Frankfurt, Jerman, ke Bandara Juanda, Surabaya, lalu diangkut ke Gresik.
  • Langkah ini diambil untuk mempercepat perbaikan fasilitas common gas cleaning (CGC) plant yang terbakar pada Oktober 2024.
  • Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menekankan komitmen perusahaan untuk pemulihan operasional smelter secara efisien dan efektif.