Istana Inisiasi Dialog Rutin dengan Analis Ekonomi Guna Dorong Pertumbuhan Nasional
markdown
Istana Inisiasi Dialog Rutin dengan Analis Ekonomi Guna Dorong Pertumbuhan Nasional
Jakarta - Guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, Istana Kepresidenan mengumumkan rencana untuk menggelar pertemuan rutin dengan para analis ekonomi dan pakar dari berbagai bidang. Inisiatif ini bertujuan untuk menjaring masukan yang berkelanjutan dan komprehensif, sehingga dapat menjadi landasan bagi pengambilan kebijakan yang tepat sasaran.
Deputi II Kantor Komunikasi Kepresidenan RI, Noudhy Valdryno, menegaskan pentingnya dialog berkala ini. Menurutnya, masukan yang konsisten dari para ahli sangat krusial dalam menghadapi dinamika ekonomi global dan domestik. "Kami berupaya untuk menjadikan pertemuan ini sebagai agenda rutin. Sektor ekonomi, khususnya, memerlukan masukan yang berkelanjutan. Pendekatan 'sekali-sekali' tidak akan memadai," ujar Valdryno usai pertemuan dengan sejumlah analis di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/03/2025).
Target ambisius pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi salah satu pendorong utama inisiatif ini. Pemerintah menyadari bahwa pencapaian target tersebut membutuhkan sinergi dan kolaborasi yang erat dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk para pelaku pasar dan analis ekonomi.
Valdryno menambahkan bahwa peran pelaku pasar sangat signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah akan merumuskan mekanisme pertemuan yang efektif dan berkelanjutan. "Pertemuan hari ini bukanlah yang terakhir. Kami akan terus menjalin komunikasi secara konsisten. Sebelumnya, Presiden Prabowo juga mewacanakan pertemuan langsung dengan para pelaku pasar," jelasnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung hari ini, para ekonom memberikan beragam saran, rekomendasi, dan perspektif mengenai kondisi dan prospek ekonomi Indonesia. Topik yang dibahas meliputi:
- Stabilitas Makroekonomi: Strategi untuk menjaga inflasi, nilai tukar, dan defisit anggaran tetap terkendali.
- Investasi: Upaya untuk menarik investasi asing langsung (FDI) dan meningkatkan investasi domestik.
- Reformasi Struktural: Langkah-langkah untuk meningkatkan daya saing ekonomi, seperti deregulasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
- Infrastruktur: Percepatan pembangunan infrastruktur untuk mendukung konektivitas dan efisiensi logistik.
- Sektor Riil: Kebijakan untuk mendorong pertumbuhan sektor riil, termasuk industri manufaktur, pertanian, dan pariwisata.
Para ekonom yang hadir menyatakan optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia dan komitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional. Salah satu rekomendasi utama yang disampaikan adalah perlunya komunikasi yang intensif dan konsisten antara pemerintah dan pelaku pasar.
"Kami akan segera menindaklanjuti rekomendasi tersebut. Kantor Komunikasi Kepresidenan, kementerian, dan lembaga pemerintah lainnya akan terus menjalin komunikasi yang erat dengan para pelaku pasar dan ekonom. Peran mereka sangat penting bagi kemajuan negara kita," pungkas Valdryno.
Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengambilan kebijakan ekonomi dan mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Dialog yang konstruktif antara pemerintah dan para ahli akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan mewujudkan visi Indonesia Maju.